Pengertian
Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang didorong oleh tekanan dari jantung. Aliran darah pada sistem sirkulasi karena perubahan tekanan. Darah mengalir dari tekanan tinggi kedaerah yang tekanannya rendah. Puncak dari tekanan maksimum saat ejeksi terjadi adalah tekanan darah sistolik. Pada saat ventrikel relaks, darah yang tetap dalam arteri yang menimblkan tekanan diastolik atau minimum (Perry & Potter 2005, h. 794).
Faktor Yang Mempengaruhi Tekanan Darah
Menurut Perry & Potter (2005:794).
- Usia
Tingkat normal tekanan darah bervariasi sepanjang kehidupan. Pada masa anak – anak. Tingkat tekanan darah pada anak atau remaja dengan memperhitungkan ukuran tubuh dan usia (Task Force On Blood Pressure Control In Children, 1987). Tekanan darah bayi berkisar 65 – 115 / 42 – 80. Tekanan darah normal anak usia 7 tahun adalah 87 – 117 / 48 – 64. Masa remaja tekanan darah tetap bervariasi sesuai dengan ukuran tubuh. Tekanan darah normal pada remaja usia 19 tahun untuk laki – laki 124 – 136 / 77 – 84 dan untuk remaja perempuan 124 – 127 / 63 – 74. Tekanan darah dewasa cenderung meningkat seiring dengan bertambahnya usia. Standar normal remaja yang tinggi dan di usia baya adalah 12 / 80 dan pada lansia tekanan sistoliknya meningkat sehubungan dengan penurunan elastisitas pembuluh. Tekanan darah lansia normalnya 140 / 90.
- Stres
Ansietas, takut, nyeri dan stres emosi dapat mengakibatkan stimulasi simpatik yang meningkatkan frekuensi darah, curah jantung,dan tahanan vaskular perifer. Efek stimulasi ini meningkatkan tekanan darah.
- Ras
Frekuensi hipertensi (tekanan darah tinggi) pada orang Afrika Amerika lebih tinggi daripada Eropa Amerika. Kecenderungan populasi ini terhadap hipertensi diyakini berhubungan dengan genetik dan lingkungan.
- Medikasi
Medikasi secara langsung atau pun tidak langsung dapat mempengaruhi tekanan darah. Golongan medikasi lain yang mempengaruhi tekanan darah adalah analgesik narkotik yang dapat menurunkan tekanan darah.
- Variasi Durnal
Tekanan darah berubah – ubah sepanjang hari. Tekanan darah biasanya rendah pada pagi – pagi sekali, berangsur naik pagi menjelang siang dan sore. Puncak tekanan darah naik pada senja hari atau malam
- Jenis Kelamin
Secara klinis tidak ada perbedaan signifikan dari tekanan darah antara anak pada laki – laki dan perempuan. Setelah pubertas, pria cenderung memiliki tekanan darah yang lebih tinggi. Wanita setelah menopause memiliki tekanan darah yang lebih tinggi daripada pria pada usia tersebut.
- Hipertensi
Merupakan gangguan asimptomatik yang sering ditandai dengan peningkatan tekanan darah secara persisten. Diagnosa hipertensi pada orang dewasa tekanan diastolik rata – rata paling sedikit dan kunjungan berikutnya 90 mmHg atau lebih tinggi pada tekanan sistolik rata – rata dan kunjungan berikutnya secara konsisten lebih tinggi dari 140 mmHg.
- Hipotensi
Hipotensi dipertimbangkan secara umum saat tekanan darah sistolik turun sampai 90 mmHg atau lebih rendah. Hipotensi ini terjadi di karenakan dilatasi arteri pada dasar vaskular, kehilangan volume darah dalam jumlah yang banyak atau kegagalan otot jantung memompa secara adekuat.
Pengkajian Tekanan Darah
Menurut Johnson & Temple (2005:100-103) Mengukur tekanan darah dengan metode palpasi.
- Tujuan
Menentukan tekanan sistolik (nadi balik) ketika tekanan darah tidak dapat diukur dengan cara auskultasi.
- Alat
- Manset tekanan darah
- Sphygmomanometer
- Lembar pencatatan untuk mendokumentasikan hasil pengkajian.
- Pengkajian
Pengkajian harus berfokus pada hal – hal berikut ini :
- Program yang mengindikasikan diperlukan pemeriksaan yang sering. (Misal gagal jantung, trauma, perdaraan pasca-operasi).
- Ekstrimitas yang digunakan untuk mengukur tekanan darah. (Misal jika lengan tidak dapat digunakan untuk mengukur tekanan darah brakialis, gunakan kaki untuk mengukur tekanan darah popliteal).
- Integritas kulit ekstrimitas yang digunakan.
- Hasil pemeriksaan tekanan darah awal dan sebelumnya.
- Status sirkulasi ekstrimitas yang digunakan untuk pemeriksaan (warna dan suhu kulit, warna membran mukosa, volume nadi, pengisian ulang kapiler).
- Regimen medikasi termasuk medikasi jantung.
- Tindakan
- Jelaskan prosedur kepada klien dan keluarga.
- Cuci tangan dan atur alat.
- Palpasi nadi brakialis dan radialis.\
- Pasang manset pada lengan yang dipilih untuk mengukur tekanan darah.
- Palpasi sekali lagi nadi. Jika nadi sduah didapat teruskan mempalpasi nadi.
- Kembangkan manset sampai denyut nadi tidak dapat dipalpasi.
- Lanjutkan mengembangkan manset sampai skala pengukuran pada sfigmomanometer naik sebesar 2 mmHg diatas skala awal yang menunjukan denyut nadi tidak dapat dipalpasi.
- Kempiskan manset perlahan – lahan dengan kecepatan 2 – 3 mmHg per detik.
- Baca skala pengukuran dengan cermat ketika nadi kembali teraba.
- Ulangi langkah 5 sampai 9.
- Kempiskan manset sampai benar – benar kempis dan lepaskan (atau biarkan dilengan jika pengukuran tekanan darah akan dilakukan dengan sering
- Simpan alat.
- Cuci tangan
- Evaluasi
Apakah hasil yang didapatkan tercapai? Contoh evaluasi antara lain :
- Hasil tidak tercapai : penurunan tekanan darah tercatat dalam 5 menit, tekanan darah yang dipalpasi sebelumnya 80 mmHg dan saat ini dipalpasi 70 mmHg.
- Hasil tercapai : klien memperlihatkan tanda – tanda perfusi jaringan yang adekuat dengan pengisian ulang kapiler kurang dari 3 detik.
- Dokumentasi
Hal – hal yang dicatat pada lembar laporan klien antara lain :
- Pengukuran tekanan darah sistolik dengan metode palpasi.
- Ekstrimitas yang digunakan untuk mengukur tekanan darah.
- Indikator sirkulasi (pengisian ulang kapiler, warna kulit, membran mukosa, suhu kulit dan kualitas nadi.
- Tingkat kesadaran.
- Nilai Normal Tekanan Darah
Menurut WHO yang dikutip oleh Gunawan (2007:11) Tekanan darah manusia dikelompokan menjadi tiga yaitu tekanan darah rendah (hipotensi), tekanan darah normal (normotensi) dan tekanan darah tinggi (hipertensi).
Badan Kesehatan Dunia (WHO) International Society Of Hipertension ISH 1999, membuat klasifikasi level tekanan darah manusia.
Tabel 1.1
Klasifikasi Level Tekanan Darah Manusia
Kategori | Sistolik (mmHg) | Diatolik (mmHg |
Optimal | Kurang dari 120 | Kurang dari 80 |
Normal | Kurang dari 130 | Kurang dari 85 |
Normal Atas | 130 – 139 | 85 – 89 |
Grade 1
Hipertensi Ringan |
140 – 159 | 90 – 99 |
Borderline | 140 – 149 | 90 – 94 |
Grade 2
Hipertensi Sedang |
160 – 179 | 100 – 109 |
Grade 3
Hipertensi Berat |
Lebih dari 180 | Lebih dari 110 |
Hipertensi Sistolik | Lebih dari 140 | Kurang dari 90 |
Borderline Hipertensi Sistolik | 140 – 149 | Kurang dari 90 |
Menurut National Institutes Of Health di Amerika Serikat tentang Hipertensi yang dikutip oleh Kowalski (2010:43), klasifikasi dan jenis hipertensi ini dikenal sebagai pedoman JNC7.
Tabel 2.2
Pengelompokan Tekanan Darah dan Hipertensi
Kategori | Sistolik | Diastolik |
Optimal
Normal Prehipertensi Hipertensi tahap 1 Hipertensi tahap 2 |
115 atau kurang
Kurang dari 120 120 – 139 140 – 159 Lebih dari 160 |
75 atau kurang
Kurang dari 80 80 – 89 90 – 99 Lebih dari 100 |
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. EGC. Jakarta.
Johnson, JY, Smith J & Carr, P. 2005. Prosedur Perawatan Di Rumah. EGC. Jakarta.