Suhu dan Suhu Udara

Suhu merupakan karakteristtik inberent, dimiliki oleh suatu benda yang berhubungn dengan panas dan energi. Jika panas dialirkan pada suatu benda, maka suhu benda tersebut akan meningkat; sebaliknya suhu benda tersebut akan turun jika benda yang bersangkutan kehilangan panas. Akan tetapi hubungan antara satuan panas (energi) dengan satuan suhu tidak merupakan suatu konstanta, karena besarnya peningkatan suhu akibat penerimaan panas dalam jumlah tertentu akan di pengaruhi oleh daya tampung panas (heat capacity) yang dimiliki oleh benda penerimaan tersebut.

 Suhu merupakan ukuran relative dari kondisi termal yang dimiliki oleh suatu benda. Jika dua benda yang bersinggungan dan tidak terjadi persinggungan panas antara kedua benda tersebut, maka kedua benda ini di sebut berada dalam kondisi setara termal (Thermal Equilibrium). Pestulat itu di sebut hukum kesetaraan termal (the zeroth low of thermalynomics) yang merupakan dasar dari konsep fisika tentang suhu.

Suhu udara akan berfluktuasi dengan nyata selama setiap periode 24 jam. Semakin dekat dengan khatulistiwa suhu udara makin panas. Fluktuasi suhu udara berkaitan erat dengan proses pertukaran energi yang berlangsung di atmosfer. Pada siang hari, sebagian dari radiasi matahari akan di serap oleh gas-gas atmosfer dan partikel-partikel padat yang melayang di atmosfer. Serapan energi radiasi matahari akan menyebabakan suhu udara meningkat. Suhu udara harian maksimum tercapai beberapa saat setelah intensitas cahaya maksimum tercapai.

Pengukuran suhu udara harus terhindar dari beberapa macam gangguan lokal maupun hal lain yang memgurangi kemurnian suhu atmosfer. Gangguan yang perlu di hindari :

  1. Pengaruh radiasi langsung dari matahari, dan pantulannya oleh benda-benda di sekelingnya.
  2. Gangguan tetesan air hujan.
  3. Tiupan angin yang terlalau kuat.
  4. Pengaruh lokal gradien suhu tanah akibat pemanasan dan pendinginan permukaan tanah setempat.