Sistim Budidaya Semi Intensif

Pengertian Intensifikasi diartikan sebagai peningkatan hasil dengan menambah input produksi tanpa adanya perluasan lahan. Dengan perkataan lain intensifikasi adalah peningkatan hasil produksi dengan memaksimalkan daya dukung lahan yang ada. Terdapat sebuah relevansi yang erat antara produksi dengan daya dukung lingkungan (carrying capacity). Daya dukung lingkungan (atau hasil produksi), dapat diperbesar sampai pada tahap tertentu, bukannya tanpa batas. Dan perlu diketahui bahwa daya dukung lahan adalah suatu yang dinamis, akan berubah setiap saat. Karenanya budidaya udang windu secara semi intensif adalah suatu solusi pemeliharaan udang dengan memperhatikan lingkungan sehingga bisa menjaga kelestarian lingkungan dan produksi tambak atau kolam.

Pada komoditas udang windu misalnya, pola budidaya semi intensif, pada tebar pada kisaran 30-50 ekor/m2 dengan masa tanam 4-5 bulan. Pola semi intensif diawali dengan persiapan lahan dengan pengapuran, pemupukan serta biofiltrasi air secara alami yaitu memanfaatkan reservoir yang sudah ditanami bakau ditengah atau sekelilingnya sehingga air yang masuk ketambak sudah bebas dari residu racun atau hama lainnya. Benih udang yang ditebar dipesan dari balai benih yang sudah menerapkan standar BAP. Benih yang dibeli sudah diuji di laboratorium sehingga benih kuat dan tingkat kehidupan tinggi ketika di tebar di tambak.

Pemberian pakan pada awal masa pemeliharaan ditiadakan karena udang masih memakan pakan alami dalam tambak. Untuk menjaga produktifitas tambak, pemupukan secara bertahap dilakukan sehingga bisa menjaga kepadatan fitoplankton dalam tambak. Pemberian pakan hanya dilakukan pada bulan kedua dan ketiga dan disesuaikan dengan biomassa udang dalam tambak. Pergantian air harus dilakukan denganrutin sebesar 10-20% per hari sejak bulan kedua namun tetap dengan air yang telah diendapkan selama empat hari dalam kolam tandon.  Pergantian air diperlukan untuk memasok unsur-unsur mikro bagi pertumbuhan fitoplankton dan untuk membuang sisa metabolik yang larut di dalam air.

Pada komponen biaya produksi, biaya pakan adalah faktor penentu keuntungan yang didapatkan oleh pembudidaya udang. Salah satu efisiensi pakan adalah dengan menjaga kesuburan kolam secara berkelanjutan dengan pemberian pupuk serta pergantian air secara periodik. Secara ekonomi, budidaya semi intensif sangat menguntungkan karena petani tambak mendapatkan keuntungan dengan biaya produksi yang tidak terlalu tinggi.