Sejarah Penemuan dan Perkembangan Alat Kromatografi

Alat Kromatografi adalah suatu alat umum yang digunakan untuk bermacam-macam teknik pemisahan yang didasarkan atas partisi sampel diantara suatu fasa gerak yang bisa berupa gas ataupun cair dan fasa diam yang juga bisa berupa cairan ataupun suatu padatan. Penemu Alat Kromatografi adalah Tswett yang pada tahun 1930, mencoba memisahkan pigmen-pigmen dari daun dengan menggunakan suatu kolom yang barisi kapur (CaSO4). Istilah kromatografi diciptakan oleh Tswett untuk melukiskan daerah-daerah yang berwarna yang bergerak kebawah kolom. Pada waktu yang hampir bersamaan, D.T. Day juga menggukan alat kromatografi untuk memisahkan fraksi-fraksi peroleum, namun Tswett lah yang pertama diakui sebagai penemu alat dan yang menjelaskan tentang proses kromatografi.

Penyelidikan tentang kromatografi kendor untuk beberapa tahun sampai digunakan suatu teknik dalam bentuk kromatografi padatan cair (LSC). Pada tahap awal alat kromatografi cair menggunakan kolom dari gelas dengan diameter 1 sampat 5 cm dengan panjang 50 sampai 500 cm dan phase diam berdiameter 150-200 m. Laju alir sangat lambat, sehingga pemisahan sering sampai berapa jam bahkan ½ hari. Hal ini jelas kurang menguntungkan, maka diusahakan cara-cara mempercepat pemishan. Usaha tersebut adalah dengan menggunakan pompa untuk mengalirkan fase gerak, ternyata efisiensi pemisahan menjadi turun dan hal ini dapat diatasi dengan memperkecil ukuran partikel fase diam. Sejak tahun 1960, sudah ditemukan teknologi pembutan partikel fase diam m. Dengan fase diam dengan diameter kecil sampai 10 partikel-partikelnya kecil memerlukan tekanan yang tinggi agar laju alir menjadi besar. Pada tahun 1967-1969, Kirland, Huber dan Havarth memperkenalkan prinsip serta alat kromatografi cair dengan tekanan 5000 psi (300 atm).
Kemudian pada akhir tahun 1930 an dan permulaan tahun 1940 an, kromatografi mulai berkembang. Alat kromatografi lapisan tipis (TLC) diletakkan pada tahun 1938 oleh Izmailov dan Schreiber, dan kemudian diperhalus oleh Stahl pada tahun 1958. Hasil karya yang baik sekali dari Martin dan Synge pada tahun 1941 (untuk ini mereka memenangkan Nobel) tidak hanya mengubah dengan cepat alat kromatografi cair tetapi seperangkat umum langkah untuk pengembangan alat kromatografi gas dan alat kromatografi kertas. Pada tahun 1952 Martin dan James mempublikasikan makalah pertama mengenai alat dan metode kromatografi gas. Diantara tahun 1952 dan akhir tahun 1960 an alat dan metode kromatografi gas dikembangkan menjadi suatu alat dan teknik analisis yang canggih.

Alat kromatografi cair, memiliki kolom gelas berdiameter besar, pada dasarnya dibawah kondisi atmosfer. Waktu analisis lama dan segala prosedur biasanya sangat membosankan. Pada akhir tahun 1960 an, semakin banyak usaha dilakukan untuk pengembangan alat kromatografi cair sebagai suatu alat mengimbangi kromatografi gas. Alat High Performance Liquid Chromatography (HPLC) atau Kromatografi Cair Penampilan Tinggi atau High Perfomance = Tekanan atau Kinerja Tinggi, High Speed = Kecepatan Tinggi dan Modern = moderen) telah berhasil dikembangkan dari usaha ini. Kemajuan dalam keduanya instumentasi dan pengepakan kolom terjadi dengan cepatnya sehingga sulit untuk mempertahankan suatu bentuk hasil keahlian membuat instrumentasi sehingga sulit untuk mempertahankan suatu bentuk hasil keahlian membuat instrumentasi dan pengepakan kolom dalam keadana tertentu. Tentu saja, saat ini dengan alat dan teknik yang sudah matang dan dengan cepat KCKT mencapai suatu keadaan yang sederajat dengan alat kromatografi gas.
Alat untuk metode HPLC akan sangat dibutuhkan pada tahun-tahun mendatang, baik dibidang penelitian maupun untuk pekerjaan rutin. Hal ini mengingat alat tersebut sangat peka, efisien serta serba guna. Walaupun waktu yang tersedia untuk pengenalan lebih jauh terhadap alat tersebut sangat terbatas, namun untuk taraf pengenalan rasanya sudah cukup memadai. Di Indonesia, alat ini diperkenalkan pada tanggal 4-5 Juni 1979 di Lembaga Kimia Nasional di Bandung yaitu ”Seminar tentang alat High Performance Liquid Chromatography (HPLC)” yang disponsori oleh PT. Sixant. Pada Seminar itu terdaftar 118 peserta, yang mewakili instansi-instansi pemerintah maupun swasta. Ceramah dalam Seminar tersebut dibawakan oleh dua orang ahli dari Waters Associates Australia.

Pengembangan alat dan metode HPLC lebih lanjut adalah pengembangan kolom dengan fase terikat (bonded phase), yaitu dengan melakukan modifikasi pada permukaan partikel fase diam. Modifikasi ini menghasilkan modus baru dalam kromatografi yang dikenal dengan istilah kromatografi fase terbalik (reverse phase) dan kromatografi penukaran ion (ion exchange chromatography). Pengembangan lain adalah digunakannya gel dalam kolom yang dikenal dengan Gel Permeation Chromatography (GPC), yang berguna antara lain dalam analisis kualitas.