Peran Kelompok Tani Dalam Keberhasilan Pembangunan Pertanian

Peran Kelompok Tani Dalam Keberhasilan Pembangunan Pertanian | Pembangunan pertanian merupakan sektor pertanian yang menempati prioritas utama pembangunan ekonomi nasional. Kedudukan sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi nasional adalah cukup nyata, dilihat dari proporsinya terhadap pendapatan nasional. Selain kontribusinya melalui pendapatan domestik (GDP), peran sektor pertanian dalam pembangunan nasional dapat dilihat dari peran sektor pertanian yang sangat luas. Pembangunan pertanian patut mengedepankan potensi kawasan dan kemampuan masyarakatnya.

Keunggulan komparatif yang berupa sumberdaya alam perlu diiringi dengan peningkatan keunggulan kompetitif yang diwujudkan melalui penciptaan sumberdaya manusia tani yang makin profesional. Masyarakat tani, terutama masyarakat tani tertinggal sebagai sasaran pemberdayaan masyarakat, perlu terus dibina dan didampingi sebagai manusia tani yang maju, mandiri, sejahtera, dan berkeadilan.

Pembangunan dibidang tanaman pangan dan hortikultura yang diarahkan untuk mewujudkan pertanian yang maju, efisien, dan tangguh merupakan bagian yang integral dari pembangunan nasional. Pelaksanaan pembangunan tersebut dirancang sebagai suatu proses transformasi struktur sektor pertanian dengan memanfaatkan sumberdaya alam, sumberdaya manusia, modal, ilmu pengetahuan, dan teknologi serta manajemen modern. Perubahan struktur sektor pertanian direfleksikan oleh perubahan-perubahannya dalam proses pengolahan sumberdaya ekonomi yang tidak lagi berorientasi kepada upaya peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat (Wibowo, 2000).

Keberhasilan pembangunan pertanian, antara lain, ditentukan oleh kelancaran arus informasi. Kelembagaan penyaluran informasi pertanian melibatkan banyak institusi yaitu kelembagaan penelitian maupun penyuluhan. Kelancaran arus informasi bergantung pada sistem hubungan antara institusi tersebut, mengutamakan komunikasi dua arah. Keberhasilan pembangunan pertanian juga sangat ditunjang oleh peran serta kelompok tani sebagai saluran informasi serta wahana pendidikan non formal bagi petani.

Peran serta kelompok tani dalam pembangunan tersebut dapat ditingkatkan melalui kegiatan penyuluhan pertanian sebagai wujud nyata dari peran serta pemerintah dan masyarakat dalam menyalurkan informasi bagi petani, sehingga petani sebagai sasaran sekaligus subyek kegiatan dalam kelompok dapat memperoleh pendidikan, wacana baru, menyerap, dan mengadopsi inovasi untuk meningkatkan produksi, pendapatan, dan kesejahteraan keluarganya. Kelompok tani berfungsi sebagai modal terpeliharanya dan berkembangnya pengertian, pengetahuan, dan ketrampilan serta kegotongroyongan berusaha tani para anggotanya (Suwandari dkk, 2005).

Wibowo, R. 2000. Pertanian dan Pangan: Bunga Rampai Pemikiran Menuju Ketahanan Pangan. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Suwandari, dkk. 2005. Respon Petani terhadap Kelompok Tani Sebagai Wadah Pendidikan Non Formal serta Implikasinya terhadap Produktivitas usahatani Padi. Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial: 17-18.