Penyakit yang Menyerang Sistem Pencernaan Sapi

Penyakit yang Menyerang Sistem Pencernaan Sapi | Sistem alat pencernaan sapi juga dapat mengalami gangguan, berikut ini adalah beberapa penyakit yang menyerang sistem pencernaan sapi, menurut Subronto (2008) :

Indigesti sederhana

Indigesti sederhana merupakan sindrom gangguan pencernaan yang berasal dari rumen atau reticulum, ditandai dengan penurunan atau hilangnya gerak rumen, lemahnya tonus kedua lambung, sehingga ingesta tertimbun di dalamnya dan disertai pula dengan sembelit atau konstipasi.Gejalanya adalah penderita nampak lesu, malas bergerak dan nafsu makan menghilang.

Rumen sarat

Rumen sarat adalah bentuk indigesti akut yang ditandai dengan ruminotasis yang sarat, rumen beisi ingesta yang bersifat asam disertai anoreksia total, dehidrasi, asidosis, dan tokesemia. Gejala yang dapat timbul adalah rasa sakit di daerah perut, penderita lesu, malas bergerak, nafsu makan dan nafsu minum hilang secara total. Penderita hampir selalu mengalami dehidrasi yang sangat ditandai dengan keringnya cermin hidung, kulit, dan bulu tampak kering serta bola mata yang “tenggelam” di dalam bola mata ( cowong, jawa). Feses hanya terbentuk sedikit dengan tekstur lembut berwarna hitam dengan bau yang sangat menusuk.

Alkalosis rumen

Alklosis rumen merupakan penyakit akut ditandai dengan indigesti, gejala syarafi tremor otot-otot sampai kejang tetanik, dyspnea, dan kadang disertai diare. Gejal yang timbul adalah bentuk tremor otot-otot perifer, muka dan telinga, hipersalivasi berbusa, gigi gemeretak, serta rasa sakit yang sangat.

Kembung rumen

Kembung rumen adalah bentuk indigesti akut yang disertai dengan penimbunan gas di dalam lambung-lambung muka ruminansia. Gejalanya adalah terjadi pembesaran rumen, yang nampak menggembungnya daerah fossa paralumbar sebelah kiri. Selaput lender supersisial mengalami vasa injeksi.

Indigesti dengan toxemia

Indigesti bentuk ini ditandai dengan kelesuan dan kemampuan umum lainnya, dan perubahan patologis dalam lambung. Gejalanya adalah penderita kehilangan nafsu makan, kegiatan lambung-lambung muka juga terhenti dan penderita juga tidak memamah biak seperti biasanya.

Indigesti vagus

Indigesti vagus merupakan gangguan pencernaan terutama ruminansia yang berasal dari lambung muka ditandai dengan penurunan atau hilangya mortilitas rumen. Menurunnya frekuensi atau hilangnya proses mastikasi, lambatnya pasasi tinja, seta adanya distensi rumen. Gejala yang ditimbulkan adalah kembung rumen, feses yang dikeluarkan berbau busuk.

Pembesaran dan pemutaran abomasum

Ingesti bentuk ini ditandai dengan pembesaran perut kearah kanan yang berlangsung sedikit demi sedikit. Seringkali hal tersebut merupakan awal dari pemutaran atau pemuntiran (torsi) abomasum.  Gejala pada penderita yang akut, rasa sakit ditandai dengan ketidak tenangan, mengerang, menggerakkan gigi gerigi, dan penderita terlihat tiduran dan mencoba untuk bangkit berulang kali.

Radang usus

Radang usus akan mengakibatkan peningkatan peristaltic usus, kenaikkan jumlah sekresi kelenjar pencernaan serta penurunan proses penyerapan cairan maupun sari-sari makanan yang terlarut didalamnya. Gejalanya adalah rasa sakit pada sapi ditandai dengan kegelisahan, diare, tinja berbentuk cair dan bau.

Subronto. 2008. Ilmu Penyakit Ternak I-a (mammalia). Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.