Saprobitas perairan adalah keadaan kualitas air yang diakibatkan adanya penambahan bahan organik dalam suatu perairan yang biasanya indikatornya adalah jumlah dan susunan spesies dari organisme di dalam perairan tersebut. Lebih jelasnya saprobitas perairan diidentifikasi melalui analisa TROSAP. Analisa ini menitik beratkan kepada evaluasi parameter penyubur (TropicIndicator) dan parameter pencemar (Saprobic Indeks). Analisa trosap yang menggunakan dasar evaluasi parameter penyubur (Tropic Indikator) menunjukkan besarnya produktifitas primer sebagai hasil bioaktivitas organisme perairan.Sedangkan untuk parameter pencemar (Tropic Indikator)menunjukkan aktivitas dekomposisi dari “dead organic matter” bersama bioakumulasi jasad renik terhadap bahan pencemar.
Menurut Anggoro (1988) bahwa tingkat saprobik akan menunjukkan derajat pencemaran yang terjadi di dalam perairan dan akan diwujudkan oleh banyaknya jasad renik indikator pencemaran.
Sementara Pantle dan Buck (1955) dalam Basmi (2000), menggolongkan tingkat saprobitas sebagai berikut :
- Polisaprobik, yaitu saprobitas perairan yang tingkat pencemarannya berat,sedikit atau tidak adanya oksigen terlarut (DO) di dalam perairan, populasibakteri padat, dan H2S tinggi.Pada kondisi ini fitoplankton didominasi oleh Euglenophyceae.
- α – Mesosaprobik, yaitu saprobitas perairan yang tingkat pencemarannyasedang sampai dengan berat, kandungan oksigen terlarut (DO) di dalamperairan meningkat, tidak ada H2S, dan bakteri cukup tinggi.
- β – Mesosaprobik, yaitu saprobitas perairan yang tingkat pencemarannyaringan sampai sedang, kandungan oksigen terlarut (DO) dalam perairantinggi, bakteri sangat menurun, menghasilkan produk akhir nitrat.fitoplankton didominasi oleh Chlorophyceae dan Diatom, serta Euglenophyceae mulai jarang/menghilang, dengan kandungan oksigen terlarut mulai meningkat.
- Oligrosaprobik, yaitu saprobitas perairan yang belum tercemar ataumempunyai tingkat pencemaran ringan, penguraian bahan organik sempurna, kandungan oksigen terlarut (DO) di dalam perairan tinggi, jumlah bakteri sedikit. Fitoplanktondidominasi oleh Desmidiaceae dan Chlorophyceae.
Tabel 2.2 menunjukkan organisme penyusun kelompok sabrobitas Menurut Liebmann (1962) dalam Basmi (2000)
Kelompok Saprobitas | Organisme Penyusun | |
KelompokPolisaprobik (A) | 1. Zoogla ramigera2. Sarcina paludosa
3. Beggiota alba 4. Streptococcus margariticus 5. Sphaerotilus oxaliferum 6. Chlorobacterium agregatum 7. Ascilatoria putrida 8. Spirullina jenneri 9. Chromatum okenii 10. Trigonomonas compresa 11. Bodoputrisnus sp. 12. Tubifex rivulorum 13. Hexotrica caudate 14. Acrhomatium oxaliferum 15. Tetramitus pyriformis 16. Euglena viridis |
17. Enchelys caudate18. Glaucoma scintilans
19. Trimyema compresa 20. Metopus sp. 21. Saprodenium dentatum 22. Vorticella microstoma 23. Rotary neptunia 24. Larva of eriscalis 25. Colpidium colpoda 26. Lamprocystis rose p. 27. Bidullphia sp. 28. Clamydomnas sp. 29. Pelomixa palustris 30. Chiromonas thummi 31. Caenomopha medusula |
Kelompokα-Mesosaprobik (B) | 1. Lenamitus lacteus2. Oscillatoria Formosa
3. Nitzschia palaea 4. Chilomonas paramecium 5. Hantzchia amphioxys 6. Stephanodiscus sp. 7. Stentor coerolus 8. Spirostomum ambigum 9. Spharium cornium 10. Uronema marinum 11. Chilodenella uncinata |
12. Closterium uncinata13. Closterium acresum
14. Anthophsa vegetans 15. Vorticella convalararis 16. Stratomis chamaelon 17. Herpobdella atomaria 18. Coelastrum sp. 19. Chaetoceros sp. 20. Rhizosolenia sp. 21. Navicula sp. 22. Eudorina sp. |
Kelompokβ-Mesosaprobik (C) | 1. Asterionella Formosa2. Oscillatoria rubescens
3. Oscillatoria redeksii 4. Melosira varians 5. Colleps hirtus 6. Scenedesmus caudricaudata 7. Aspesdisca lynceus 8. Synura uvella 9. Tabellaria fenestrate 10. Paramecium bursaria 11. Cladophora erispate 12. Spyrogira crassa |
13. Polycelis cornuta14. Uroglena volvox
15. Stylaria lacustris 16. Hydropsyche lepida 17. Cloendipterum larva 18. Branchionus ureus 19. Actyosphaerium eichhornii 20. Nauplius sp. 21. Anabaena sp. 22. Hidrocillus sp. 23. Ceratium sp. |
KelompokOligosaprobik (D) | 1. Cyclotella bodanica2. Synedra acus var.
3. Holteria cirrivera 4. Holopedium gebberum 5. Tabellaria flocullosa 6. Bibochaesta mirabilis 7. Strombidinopsis sp. 8. Staurastrum puntulatum 9. Ulotrix zonata 10. Vorticella nebulivera |
11. Clodophora glomera12. Eastrum oblongum
13. Fontilus antipyrotica 14. Planaria gonochepala 15. Larva of oligoneura 16. Larva of perla bipunctata 17. Notholca longispina 18. Skeletonema sp. 19. Pinnularia sp. |
Referensi
Anggoro, H. 2004. Pencemaran Beberapa Unsur Logam Berat Di Sungai Cisadane. Skripsi. Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Institut Pertanian Bogor.
Basmi, J. 2000. Plankton Sebagai Bioindikator Kualitas Perairan.Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.IPB. Bogor.