PENGERTIAN SALINITAS

Salinitas adalah tingkat keasinan atau kadar garam terlarut dalam air. Salinitas juga dapat mengacu pada kandungan garam dalam tanah. Kandungan garam pada sebagian besar danau, sungai, dan saluran air alami sangat kecil sehingga air di tempat ini dikategorikan sebagai air tawar. Kandungan garam sebenarnya pada air ini, secara definisi, kurang dari 0,05%. Jika lebih dari itu, air dikategorikan sebagai air payau atau menjadi saline bila konsentrasinya 3 sampai 5%. Lebih dari 5%, ia disebut brine (http://id.wikipedia.org/wiki/Salinitas)
Garam-garaman utama yang terdapat dalam air laut adalah klorida (55%), natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium (1%), potasium (1%) dan sisanya (kurang dari 1%) teridiri dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium dan florida.

Tiga sumber utama garam-garaman di laut adalah pelapukan batuan di darat, gas-gas vulkanik dan sirkulasi lubang-lubang hidrotermal (hydrothermal vents) di laut dalam. Salinitas ditetapkan pada tahun 1902 sebagai jumlah total dalam gram bahan-bahan terlarut dalam satu kilogram air laut jika semua karbonat dirubah menjadi oksida, semua bromida dan yodium dirubah menjadi klorida dan semua bahan-bahan organik dioksidasi. Selanjutnya hubungan antara salinitas dan klorida ditentukan melalui suatu rangkaian pengukuran dasar laboratorium berdasarkan pada sampel air laut di seluruh dunia dan dinyatakan sebagai:

S (o/oo) = 0.03 +1.805 Cl (o/oo) (1902)

Lambang o/oo (dibaca per mil) adalah bagian per seribu. Kandungan garam 3,5% sebanding dengan 35o/oo atau 35 gram garam di dalam satu kilogram air laut (http://oseanografi.blogspot.com/2005/07/salinitas-air-laut.html)

Diperairan samudra, salinitas biasanya berkisar antara 34-35‰. Diperairan pantai karena terjadinya pengenceran, misalnya karena pengaruh aliransungai, salinitas bisa turun rendah. Sebaliknya di daerah dengan penguapan yang sangat kuat, salinitas bisa meningkat tinggi. Air payau adalah istilah umum yang digunakan untuk menyatakan air yang salinitasnya antara air tawar dan air laut. Ada berbagai cara dan istilah yang digunakan untuk memberikan nama air berdasarkan salinitasnya. Salah satu misalnya menurut Valikangas dapat diserhanakan sebagai berikut : air tawar 0-0,5‰, air payau 0,5-17‰, dan air laut lebih 17‰ (Nontji, 2005).

Salinitas adalah banyaknya zat yang terlarut. Zat yang terlarut ini meliputi garam-garam anorganik, senyawa-senyawa organik yang berasal dari organisme hidup dan gas-gas terlarut. Fraksi terbesar dari bahan terlarut terdiri dari garam-garam anorganik yang berbentuk ion-ion. Enam jenis anorganik membentuk 99,28% berat dari bahan anorganik padat. Ion-ion adalah klor, natrium, sulfat, magnesium, kalsium dan kalium, sedangkan lima iom berikutnya yaitu bikarbonat, bromida, asam borat dan stronsium menambah 0,71% berat, sehingga 11 ion ini membentuk 99,99% berat zat terlarut (Nybakken, 1992).