Pengembangan Karir Secara Individual dan Organisasi

Pengembangan karir secara individual dan organisasi menurut Samsudin (2006 : 127), adalah sebagai berikut :

Pengembangan karir secara individual

Secara individual, setiap orang harus siap mengembangkan dirinya dalam rangka penelitian karirnya lebih lanjut. Ada enam kegiatan pengembangan karir secara individual, yaitu sebagai berikut :

  1. Prestasi kerja – Kegiatan paling penting untuk memajukan karir adalah prestasi kerja yang baik karena mendasari semua kegiatan lainnya. Kemajuan karir sangat bergantung pada prestasi kerja (performance).
  2. Exposure – Kemajuan karir juga ditentukan oleh exposure, yang berarti menjadi dikenal oleh orang-orang yang memutuskan promosi, transfer dan kesempatan karir lainnya. Tanpa exposure, karyawan yang berprestasi baik mungkin tidak akan mendapatan kesempatan untuk mendapatkan kesempatan karirnya. Para manager mendapatkan exposure terutama melalui prestasi, laporan tertulis presentasi lisan, kerja panitia, pelayanan masyarakat, dan kerja mereka sendiri.
  3. Permintaan berhenti – Hal ini merupakan suatu cara untuk mencapai sasaran karir bila ada kesempatan karir ditempat lain. Dengan permintaan berhenti tersebut, yang bersangkutan berpindah tempat kerja. Berpindah-pindah tempat kerja bagi sementara manager profesional merupakan bagian strategi karir mereka.
  4. Kesetiaan pada organisasional – Kesetiaan pada organisasi turut menentukan kemajuan karir yang bersangkutan. Kesetiaan organisasional yang rendah umumnya ditemui pada para sarjana baru, yang mempunyai harapan tinggi, tetapi sering kecewa dengan tempat tugas pertama mereka, dan para profesional yang kesetiaan pertamanya pada profesinya.
  5. Mentor dan Sponsor – Apabila para mentor atau pembimbing karir informal berhasil membimbing karir karyawan atau pengembangan karirnya lebih lanjut, para mentor tersebut dapat menjadi sponsor mereka. Seorang sponsor adalah orang-orang dalam organisasi yang dapat menciptakan kesempatan pengembangan karir bagi orang lain, sering kali sponsor karyawan adalah atasan mereka langsung.
  6. Kesempatan untuk berkembang – Hal ini terjadi bila karyawan meningkatkan kemampuan, misalnya program pelatihan, pengambilan kursus atau penambahan gelar. Hal ini berguna bagi departemen personalia dalam pengembangan sumber daya manusia internal maupun bagi pencapaian karir karyawan.

Pengembangan karir secara organisasional

Sebagian  besar organisasi atau perusahaan mengarahkan program perencanaan karir untuk mencapai satu atau lebih tujuan berikut ini.

  1. Pengembangan tenaga berbakat yang tersedia secara lebih efektif
  2. Kesempatan penilaian diri bagi karyawan untuk memikirkan jalur-jalur karir tradisional atau karir yang baru.
  3. Pengembangan sumber daya manusia yang lebih efisien di dalam dan diantara divisi dan atau lokasi geografis
  4. Peningkatan kinerja melalui pengalaman on the job training yang diberikan oleh perpindahan karir vertikal dan horizontal
  5. Peningkatan loyalitas dan motivasi karyawan menyebabkan merosotnya perputaran karyawan.
  6. Sebuah metode penentuan kebutuhan pelatihan dan pengembangan

Samsudin, S. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, CV. Pustaka Setia. Bandung.