PENGELOLAAN DAS JAWA BARAT

Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah yang bentuk dan sifat alamnya merupakan satu kesatuan ekosistem, termasuk didalamnya adalah system hidrilogi dengan anak-anak sungainya, yang berfungsi sebagai penerima, penampung dan penyimpan air yang berasal dari curah hujan dan sumber air lainnya untuk kemudian dialirkan melalui sungai ke laut. Sistem hidrologi di Propinsi Jawa Barat mencakup lima satuan wilayah sungai. Tiga satuan wilayah sungai telah berperan penting dalam kaitannya dengan perkembangan sosial ekonomi, yaitu DAS Cisadane-Ciliwung (sebagian wilayahnya berada di Propinsi Banten dan DKI Jakarta); DAS Citarum, dan DAS Cimanuk-Cisanggarung. DAS Citarum yang meliputi areal seluas 6.080 Km² dan melintasi beberapa wilayah kabupaten/kota (Bandung, Cianjur, Purwakarta, dan Karawang), memiliki nilai strategis dengan hadirnya 3 waduk besar (Saguling, Cirata, dan Jatiluhur) yang dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan energi listrik (PLTA), irigasi dan juga konsumsi air bersih (PDAM). DAS Citanduy memiliki panjang 170 Km dengan wilayah aliran seluas 4.460 Km² yang bermuara di Segara Anakan dan merupakan daerah estuaria terluas di Asia. Kondisi di Segara Anakan dan merupakan daerah estuaria terluas di Asia. Kondisi pendangkalan di Segara Anakan yang terjadi saat ini dan telah mempersempit luas laguna hingga hanya sekitar 700 an Ha, salah satunya disebabkan karena tingginya laju sedimentasi/pelumpuran sungai Citanduy dari kawasan Gunung Sawal dan sekitarnya. Beberapa permasalahan tersebut diantaranya disebabkan Karena pola pemanfaatan ruang dan lahan yang belum memperhatikan aspek kelestarian ekologis dan lingkungan secara keseluruhan dan berkelanjutan. Kecenderungan perubahan pola pemanfaatan lahan/ruang dan ketidaksesuaian dengan arahan sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah No. 3 Tahun 2003 tentang RTRW Propinsi Jawa Barat perlu secara bertahap dibenahi pada tataran praktis pelaksanaan