PENGAWASAN KUALITAS ADMINISTRASI PERKANTORAN

Sesuai dengan tujuannya, organisasi melakukan pengawasan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sebuah aktivitas kerja di kantor pada rentang waktu tertentu.

1. Teknik Pengawasan Kualitas
Beberapa cara atau teknik yang dapat dilakukan dalam melakukan pengawasan kualitas (Leonard dan Hilgert,2004) adalah:
a) Inspeksi Total, berupa pengecekan menyeluruh terhadap seluruh unit kerja atau tugas yang dilakukan oleh pegawai dan menjelaskan apakah standar kualitas minimum sudah tercapai, dan bila belum, bagaimana memperbaikinya.
b) Pengecekan pada Area Tertentu, dilakukan melalui pengecekan kinerja pegawai di suatu departmen atau divisi tertentu, seperti departemen keuangan, yang dilakukan secara periodik.
c) Pengontrolan Kualitas dengan Statistik. Apabila inspeksi total belum diperlukan dan pengecekan pada divisi tertentu tidak terlalu akurat, Manajer Administrasi dapat menggunakan teknik ini dengan memakai data yang berbasis sampel yang dipilih untuk menjamin validitas dan reliabilitas hasil pengukuran;
d) Kesalahan Nihil, merupakan teknik preventif terhadap potensi kesalahan yang dilakukan oleh pegawai sejak pertama kali mengerjakan tugasnua. Hal ini juga dapat memotivasi pegawai untuk selalu bebas dari kesalahan.

2. Total Quality Management
Program ini diimplementasikan untuk menjamjin tercapainya kualitas manjemen di organisasi. Menurut Quible (2001), TQM sangat perlu dilakukan dalam administrasi perkantoran yang berpijak pada:
a) Kepuasan pelanggan. Hal ini dianggap penting karena pelanggan yang puas akan menjadi pelanggan yang loyal dan meningkatkan pendapatan bagi perusahaan. Untuk itulah, hendaknya kepuasan pelanggan menjadi orientsi utama bagi sebuah organisasi (Bown dan Gulycz,2002);
b) Pengukuran statistik yang akurat. Keakuratan pengukuran hasil kerja mutlak diperlukan guna menghasilkan keputusan yang tepat berdasarkan data ststistik kinerja yang dilakukan pegawai. Kesalahan pengukuran akan mengakibatkan pemgambilan keputusan yang salah dan akan merugikan organisasi;
c) Perbaikan secara terus-menerus terhadap produk maupun layanan yang diberikan. Hal ini perlu diperhatikan karena perbaikan terhadap produk atau jasa yang dianggap kurang baik dan dilakukan secara kontinu lambat laun akan mengingkatkan kualitas manajemen dan membuat puas seluruh stakeholders;
d) Bentuk hubungan baru dengan pegawai. Meningkatnya kebutuhan akan tim kerjha dan pemberdayuaan pegawai merupakan bentuk hubungan baru yang dihadilkan dari diimplementasikannya Program TQM.