PENANGANAN AREAL BERTOPOGRAFI MIRING

Faktor yang juga sangat menentukan kuantitas perolehan hasil produksi sesudah jenis tanah dan kualitas bibit adalah kultur teknis pembukaan lahan. Persiapan pembukaan lahan sebaiknya dimulai minimal empat bulan sebelum tahun program penanaman. Pada dasarnya topografi itu tidak selalu seragam pada tempat-tempat tertentu. Meskipun demikian semua areal harus ditanami untuk mendapatkan hasil semaksimal mungkin.
Kemiringan dan panjang lereng adalah dua unsur topografi yang saling berpengaruh terhadap aliran permukaan dan erosi. Unsur lain yang mungkin berpengaruh adalah konfigurasi, keseragaman dan arah lereng. Konfigurasi lereng adalah lereng yang permukaannya dapat berbentuk cembung (konvek) atau cekung (konkaf). Pengamatan secara umum menunjukkan bahwa erosi lembar lebih hebat pada permukaan cekung. Sedangkan pada permukaan cembung cenderung terjadi erosi alur atau erosi parit. Ketidakseragaman lereng dimana lereng-lereng curam diselingi dalam jarak yang pendek oleh lereng-lereng yang lebih datar, mungkin mempunyai pengaruh terhadap aliran permukaan dan erosi. Sedangkan untuk lereng-lereng yang mendapat sinar matahari langsung secara terus menerus akan mengalami erosi yang lebih besar dari pada yang tidak terkena sinar matahari langsung, hal ini disebabkan karena kandungan bahan organik tanah lebih rendah dan tanah yang terkena sinar matahari langsung lebih mudah terdispersi (Arsyad, 1989).
Drainase
Dalam usaha konservasi tanah dan air adanya drainase yang baik akan menunjang produktivitas tanah maupun produksi tanaman budidaya. Menurut Arsyad (1989), Drainase berarti keadaan dan cara keluarnya air lebih (excess water). Air lebih adalah air yang tidak dapat dipegang atau ditahan oleh butir-butir tanah dan memenuhi atau menjenuhi pori-pori tanah. Pada tanah yang berdrainase baik, air lebih segera keluar dari tanah tetapi tidak terlalu cepat; pada tanah yang berdrainase buruk air lebih tidak segera keluar akan tetapi tetap menjenuhi tanah pada daerah perakaran untuk waktu yang lama sehingga akar tidak dapat mengambil oksigen; sedangkan pada tanah berdrainase berlebihan (exceessively drained) semua air keluar dari tanah dengan cepat sehingga tanaman kekurangan air.
Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam pengawetan tanah dan air ialah pembuangan kelebihan air dari areal budidaya, untuk itu diperlukan pengaturan drainase yang baik. Keadaan drainase yang buruk dapat berakibat kematian bagi tanaman, hal ini umumnya dikarenakan terhambatnya proses pergantian udara (aerasi) di dalam tanah. Tujuan utama pembuatan drainase adalah untuk membuang kelebihan air di atas permukaan tanah secepatnya. Pembuatan darainase mempunyai beberapa keuntungan antara lain :
• Memperbaiki peredaran udara didalam tanah .
• Menghilangkan unsur atau senyawa racun.
• Merangsang kegiatan mikroba tanah.
• Menyebabkan tanah lebih mudah diolah.
• Merangsang pertumbuhan akar tanaman sehingga menjadi besar dan dalam.