Motivasi Belajar

Pengertian Motivasi Belajar

Motivasi adalah keseluruhan gaya penggerak didalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah kepada kegiatan belajar sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2001 : 73)

Sedangkan menurut Mc. Donald dalam Sujarwo (2001 ; 71) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan adanya tujuan. Pengertian diatas mengandung tiga elemen penting :

  1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu setiap manusia.
  2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa, feeling, afeksi seseorang.
  3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan.

Keinginan seseorang untuk meraih satu kesuksesan, keinginan seseorang untuk melibatkan diri sendiri dalam suatu tugas, dan keinginan seseorang berhasil dalam mengerjakan suatu tugas yang sulit merupakan tantangan dalam mencapai suatu hasil belajar. hasil belajar itu akan optimal kalau ada motivasi yang tepat. Bahwa motivasi belajar itu untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan sukses, untuk mencapai prestasi yang diinginkan.

Jadi kedua pendapat dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan suatu faktor yang sangat penting untuk mencapai suatu prestasi akademik maupun prestasi dalam bidang lain. Motivasi belajar merupakan suatu harapan untuk memperoleh kepuasan dalam menguasai tantangan yang sulit. Sebagai daya penggerak dalam diri untuk mencapai taraf prestasi belajar yang tinggi. Suatu kegiatan belajar akan berhasil baik kalau disertai dengan pujian. Aspek pujian ini merupakan dorongan bagi seseorang untuk belajar dengan giat. Apabila hasil belajar itu tidak dihiraukan oleh guru maka kegiatan anak menjadi  berkurang, untuk itu dalam kegiatan belajar mengajar perlu dikembangkan unsur reinforcement. Pujian harus selalu dikaitkan dengan prestasi yang baik, anak diberi kesempatan untuk melakukan kegiatan secara optimal.

Motivasi sebagai proses munculnya aktivitas seseorang, dengan kata lain bahwa motivasi adalah suatu hal yang menentukan untuk mengarahkan seseorang serta mengendalikan perbuatannya dalam mencapai tujuan yang dikehendaki. Berdasarkan gambaran singkat diatas, betapa pentingnya motivasi dalam proses belajar. Bahwa motivasi merupakan kunci keberhasilan balajar seseorang.

Dalam motivasi dikenal motivasi instrinsik dan ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motip-motip yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya ransangan dari luar. (Sardiman, 2001 ; 87-88).

Dari konsep-konsep motivasi diatas terihat bahwa makna motivasi itu sangatlah besar pengaruhnya. Namun demikian, konsep motivasi tersebut memiliki konsep yang sama, yakni motivasi adalah pendorong seseorang untuk dapat melakukan sesuatu yang dikehendaki. Dengan kata lain, motivasi adalah keseluruhan atau totalitas kekuatan yang tersembunyi dalam diri seseorang, yang dapat menggerakkan tenaganya atau energinya melakukan sesuatu yang lebih baik dibanding yang sebelumnya dalam mencapai tujuan tertentu. Jadi motivasi adalah identik dengan pendorong atau penggerak yang ada dalam diri seseorang, sehingga ia dapat melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang dikehendaki, dalam hal ini guna meningkatkan motivasi belajar siswa. Ada beberapa bentuk dalam menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di sekolah yaitu : memberi angka, memberi hadiah, kompetisi, ego, memberi ulangan, mengetahui hasil, pujian, hukuman, hasrat untuk belajar, minat dan tujuan yang diakui.

Motivasi balajar merupakan pelaksanaan atau penerapan motivasi dibidang pendidikan, khususnya yang menyangkut proses belajar mengajar. Bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, dan menjamin kelangsungan kegiatan  belajar itu demi tercapainya tujuan, maksud yang sama. Begitu juga Ardhana (1990 : 21) menyatakan bahwa motivasi belajar adalah suatu faktor yang sangat penting dalam mencapai suatu prestasi, baik prestasi akademik maupun prestasi dalam bidang lain.

Motivasi belajar yang dikemukakan oleh para ahli diatas memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semagat dalam rasa senang dalam belajar, sehingga siswa yang bermotivasi memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar. Serta memberikan arah yang tepat, sesuai dengan kemampuannya guna mencapai suatu tujuan. Siswa yang mempunyai belajar rendah umumnya tertinggal pelajarannya, seringkali pula memiliki kesalahan dalam belajarnya. Sebaliknya siswa mempunyai motivasi tinggi akan memiliki banyak energinya untuk melakukan kegiatan belajar (Sardiman, 1986 : 60).

Dalam mengutarakan penghargaan dan menguatkan tingkah laku yang positif ada cara yang benar dan ada cara yang salah. Menurut Alan Loy Mc. Ginnis (1991 ; 11) memberikan cara mengembangkan keberhasilan dalam memperoleh keberhasilan dengan memberikan seni memuji :

Berikanlah pujian didepan umum, pergunakan setiap keberhasilan sebagai dalih untuk membuat perayaan, pergunakan cara tertentu untuk memberi bobot terhadap pujian, buatlah pujian atau penghargaan secara tertulis, usahakan mengutarakan rasa terima kasih secara lebih terinci

Berdasarkan kutipan di atas, motivasi adalah menyangkut suatu tingkah laku yang positif dan tidak mengarah kepada hal yang negatif, sejalan dengan itu (Sardiman, 1986 : 51) mengemukakan motivasi yang ada pada diri seseorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut : (1) tekun dalam menghadapi tugas dan bekerja secara terus menerus dalam waktu yang lama, (2) ulet dalam menghadapi kesulitan dan tidak putus asa, tidak cepat puas dengan prestasi yang diperolehnya, (3) menujukkan minat  terhadap macam-macam masalah (belajar) sehingga kurang kreatif, (4) dapat mempertahankan pendapatnya (kalau yakin akan sesuatu), (5) tidak mudah melepaskan hal yang diyakini serta (6) senang mencari dan memecahkan masalah.

Motivasi belajar sebagai keinginan seseorang untuk mencapai prestasi yang unggul. Motivasi belajar ini sebagai perluasan dari motivasi intrinsic yang mempunyai ciri-ciri,  sikap dan perilaku seperti : ketekunan, keuletan, daya tahan, keberanian dalam menghadapi tantangan, kegairahan dan bekerja keras (Ardhana, 1990 : 4). Selanjutnya bahwa motivasi belajar itu berpangkal pada bahan pelajaran itu sendiri, motivasi belajar itu ditentukan dalam situasi-situasi yang dibuat pelajaran, bila pelajaran itu memiliki arti perlu, dan berhubungan erat dengan realitas. Sejalan dengan itu motivasi memegang peranan utama dalam belajar, siswa akan bekerja keras, terarah dan bersemangat. Setiap perbuatan termasuk perbuatan belajar didorong oleh sesuatu atau beberapa motif. Motif atau bisa juga disebut dorongan atau kebutuhan yang merupakan suatu tenaga yang berada pada diri individu atau siswa untuk mencapai tujuan.

Ibrahim (1996 ; 29) menekankan batasan bahwa setiap siswa mempunyai motif internal pada siswa, tenaga pendorong ini kecil sekali sehingga membutuhkan motif dari luar yaitu guru, orang tua, teman, buku dan sebagainya. Pendapat mengenai motivasi diatas, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah daya penggerak dalam diri seseorang, hal ini dapat dibangkitkan dengan menyediakan kondisi dan situasi belajar mengajar sebaik-baiknya. Dengan demikian, dapat memberikan rasa ingin tahu, senang melakukan aktivitas-aktivitas belajar, menimbulkan kegairahan, dan memberikan arah pada kegiatan itu, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh siswa dapat tercapai. Motivasi belajar dapat pula berbentuk motivasi ekstrinsik yakni motif-motif yang aktif fungsinya disebabkan adanya rasangan dari luar, misalnya siswa belajar karena esok pagi akan ujian negara, dan ingin mendapatkan nilai baik, sehingga dipuji oleh teman-temannya. Jadi motivasi ekstrinsik adalah bentuk motivasi dimana aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar (Sardiman, 2001 : 88).

Siswa yang bermotifikasi intrinsik dapat dilihat dari kegiatannya, yang tekun dalam mengerjakan tugas-tugas belajar karena butuh, dan ingin mencapai tujuan belajar  yang sebenarnya adalah untuk menguasai apa yang dipelajari, bukan karena ingin mendapatkan pujian dari guru, jadi siswa yang bermotifikasi secara ekstrinsik ia akan mencapai kepuasan kalau ia memecahkan masalah pelajaran dengan benar, atau mengerjakan tugas-tugas belajar. Berdasarkan uraian di atas, untuk menciptakan situasi dan kondisi yang menunjang bangkitnya motivasi belajar siswa, guru dapat menggunakan strategi belajar tertentu, misalnya dengan menggunakan model pembelajaran kelompok kecil, dengan model pembelajaran tersebut dapat meningkatkan hasil belajar.