MODUL 1 RUANG LINGKUP ILMU ANTROPOLOGI

Kegiatan Belajar 1
Ruang Lingkup dan Perkembangan Antropologi

Antropologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari umat manusia (anthropos). Secara etimologi, antropologi berasal dari kata anthropos berarti manusia dan logos berarti ilmu. Antropologi memandang manusia sebagai sesuatu yang kompleks dari segi fisik, emosi, sosial, dan kebudayaannya. Antropologi sering pula disebut sebagai ilmu tentang manusia dan kebudayaannya.
Antropologi mulai dikenal banyak orang sebagai sebuah ilmu setelah diselenggarakannya simposium International Symposium on Anthropologi pada tahun 1951, yang dihadiri oleh lebih dari 60 tokoh antropologi dari negara-negara di kawasan Ero-Amerika dan Uni Soviet. Simposium ini menghasilkan buku antropologi berjudul “Anthropology Today” yang di redaksi oleh A.R. Kroeber (1953), “An Appraisal of Anthropology Today” yang di redaksi oleh S. Tax, dkk. (1954), “Yearbook of Anthropology” yang di redaksi oleh W.L. Thomas Jr. (1955), dan “Current Anthropology” yang di redaksi oleh W.L. Thomas Jr. (1956). Setelah simposium ini, di beberapa wilayah berkembang pemikiran-pemikiran antropologi yang bersifat teoritis, sedangkan di wilayah yang lain antropologi berkembang dalam tataran fungsi praktisnya.
Dilihat dari perkembangannya, sejarah antropologi dapat dibagi ke dalam 5 fase yaitu fase pertama bercirikan adanya bahan-bahan deskripsi suku bangsa yang ditulis oleh para musafir, penjelajah dan pemerintah jajahan. Fase kedua, sampai fase keempat merupakan kelanjutannya di mana antropologi semakin berkembang baik mencangkup teori maupun metode kajiannya. Fase ke lima merupakan tahap terbaru yang menunjukkan perkembangan antropologi setelah tahun 1970-an.
Menurut Kontjaraningrat, antropologi di Indonesia hampir tidak terikat oleh tradisi antropologi manapun dan belum mempunyai tradisi yang kuat. Oleh karena itu seleksi dan kombinasi dari beberapa unsur atau aliran dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan masalah-masalah kemasyarakatan yang dihadapi.

Kegiatan Belajar 2
Cabang Ilmu Antropologi dan Hubungannya dengan Ilmu Sosial lainnya

Ruang lingkup dan kajian antropologi memfokuskan kepada lima masalah di bawah ini, yaitu:
  1. masalah sejarah asal dan perkembangan manusia dilihat dari ciri-ciri tubuhnya secara evolusi yang dipandang dari segi biologi;
  2. masalah sejarah terjadinya berbagai ragam manusia dari segi ciri-ciri fisiknya.
  3. masalah perkembangan, penyebaran, dan terjadinya beragam kebudayaan di dunia;
  4. masalah sejarah asal, perkembangan, serta penyebaran berbagai macam bahasa di seluruh dunia;
  5. masalah mengenai asas-asas kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat-masyarakat suku bangsa di dunia.
Berdasarkan penggolongan masalah tersebut, ilmu antropologi terbagi ke dalam 5 cabang ilmu yaitu:
  1. Paleoantropologi
  2. Antropologi Fisik         
    Keduanya lebih dikenal sebagai Antropologi Fisik dalam arti “luas”
  3. Prasejarah
  4. Etnolinguistik
  5. Etnologi
    Ketiga terakhir secara luas dikenal dengan sebutan Antropologi Budaya atau Antropologi Sosial.
Spesialisasi yang terjadi pada bidang antropologi memungkinkan terjadinya kerja sama antarbidang ilmu, yaitu antropologi dan bidang lain. Sosiologi menjadi salah satu bidang ilmu yang paling erat dengan antropologi karena dianggap banyak persamaannya. Di beberapa universitas kedua ilmu itu telah dilebur menjadi satu jurusan saja yaitu jurusan antropologi-sosiologi atau sosiologi-antropologi. Keterkaitan antara antropologi dengan beberapa bidang ilmu lainnya, di antaranya adalah dengan ilmu administrasi, Ilmu Politik, Ilmu Sejarah, dan psikologi.