Mengenal Epidemiologi

Mengenal Epidemiologi

  1. Pengertian Epidemiologi

Epidemiologi merupakan salah satu bagian dari ilmu kesehatan masyarakat (public Health) yang menekankan perhatiannya terhadap keberadaan penyakit ataupun masalah kesehatan lainnya dalam masyarakat. Keberadaan penyakit dalam masyarakat itu didekati oleh epidemiologi secara kuantitatif. Karena itu, epidemiologi akan mewujudkan dirinya sebagai suatu metode pendekatan yang banyak memberikan perlakuan kuantitatif dalam menjelaskan masalah kesehatan.

Menurut asal katanya secara etimologis, epidemiologi berarti ilmu mengenai kejadian yang menimpa penduduk. Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani, dimana epiI= upon, pada atau tentang; demos= people, penduduk; dan logia= knowledge, ilmu. Nama epidemiologi sendiri berkaitan dengan secara kelahirannya dimana epidemiologi memberikan perhatian tentang penyakit yang mengenai penduduk (epidemi). Penyakit yang banyak menimpa penduduk pada waktu itu hingga akhir abad 19 adalah penyakit wabah atau epidemi (penyakit yang mengenai penduduk secara luas).

Pengertian Epidemiologi ditinjau dari berbagai aspek.

  • Aspek Akademik

Secara akademik, epidemiologi berarti Analisa data kesehatan, sosial-ekonomi, dan trend yang terjadi untuk mengindentifikasi dan menginterpretasi perubahan-perubahan kesehatan yang terjadi atau akan terjadi pada masyarakat umum atau kelompok penduduk tertentu.

  • Aspek Klinik

Ditinjau dari aspek klinik, Epidemiologi berarti Suatu usaha untuk mendeteksi secara dini perubahan insidensi atau prevalensi yang dilakukan melalui penemuan klinis atau laboratorium pada awal timbulnya penyakit baru dan awal terjadinya epidemi.

  • Aspek praktis

Secara praktis epidemiologi berarti ilmu yang ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran penyakit yang menimpa individu, kelompok penduduk atau masyarakat umum.

  • Aspek Administrasi

Epidemiologi secara administratisi berarti suatu usaha mengetahui keadaan masyarakat di suatu wilayah atau negara agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Sebagai ilmu yang berkembang, epidemiologi mengalami perkembangan pengertian dan karena itu pula mengalami modifikasi dalam batasan atau definisinya. Berbagai definisi telah di kemukakan oleh para penulis dan pakar yang mencurahkan waktunya dalam epidemiologi. Beberapa diantara mereka dapat di sebutkan di sini.

Wade Hampton Frost (1927), Guru besar Epidemiologi di School of Hygiene, Universitas Johns Hopkins mendefinisikan epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena masal ( mass phenomen) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah (natural history) penyakit menular.

Greenwood (1934), Professor di School of Hygiene and tropical Medicine,London, mengemukakan batasan epidemiologi yang lebih luas dimana di katakan epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian penyakit yang mengenai kelompok (herd) penduduk.

Kemudian Brian MacMahon (1970), pakar epidemiologi di Amerika Serikat yang bersama Thomas F. Pugh menulis buku Epidemiology; principles and Methods  menyatakan bahwa epidemiology is the study of the distribution and determinants of disease frequency in man.  Epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab kejadian penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu.

Gary D. Friedman (1974) selanjutnya dalam bukunya primer of epidemiology menuliskan bahwa epidemiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia.

Jenis Epidemiologi

Epidemiologi menekankan upaya menerangkan bagaimana distibusi penyakit dan bagaimana berbagai komponen menjadi faktor penyebab penyakit tersebut. Untuk mengungkapkan dan menjawab masalah tersebut, epidemiologi melakukan berbagai cara yang selanjutnya menjadikan epidemiologi dapat dibagi atas tiga jenis utama yakni Epidemiologi Deskriptif, Epidemiologi Analitik dan Epidemiologi Esperimental.

  1. Epidemiologi Deskriptif

Epidemiologi deskriptif berkaitan dengan definisi epidemiologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang distribusi penyakit atau masalah kesehatan masyarakat. Disini di pelajari tentang frekuensi dan distribusi suatu masalah kesehatan dalam masyarakat. Hasil pekerjaan epidemiologi Deskriptif diharapkan mampu menjawab pertanyaan mengenai faktor who (siapa), where (dimana), dan when (kapan).

  1. Epidemiologi Analitik

Epidemiologi analitik berkaitan dengan upaya epidemiologi untuk menganalisis faktor penyebab (determinant) masalah kesehatan. Disini diharapkan epidemiologi mampu menjawab pertanyaan kenapa (why) atau apa penyebab terjadinya masalah itu. Misalnya, setelah ditemukan secara deskriptif bahwa banyak perokok yang menderita kanker paru, maka perlu dianalisis lebih lanjut apakan memang rokok itu merupakan faktor penyebab terjadinya kanker paru.

  1. Epidemiologi Eksperimental

Salah satu hal yang perlu dilakukan sebagai pembuktian bahwa suatu faktor sebagai penyebab terjadinya suatu luaran (output = penyakit), adalah diuji kebenarannya dengan percobaan. Epideiologi Eksperimental adalah  Jenis epidemiologi yang melakukan percobaan terlebih dahulu.

Peran Epidemiologi

Epidemiologi diharapkan dapat berperan dalam pembangunan kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini dapat dilakukan melalui kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan. Bentuk peran itu dapat dijabar dalam 7 peran utama (Valanis,10), yaitu:

  1. Investagasi etiologi penyakit
  2. Identifikasi faktor resiko
  3. Identifikasi sindrom dan klasifikasi penyakit
  4. Melakukan diagnosis banding dan perencanaan pengobatan
  5. Surveilan status kesehatan penduduk
  6. Diagnosis komunitas dan perencanaan pelayanan kesehatan
  7. Evaluasi pelayanan kesehatan dan intervensi kesehatan masyarakat.

Selain itu Beoglehole (WHO 1977) mengemukakan 4 peran utama epidemiologi, yakni:

  1. Mencari kausa; faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan dan yang menyebabkan terjadinya penyakit.
  2. Riwayat alamiah penyakit; perlangsungan penyakit, bisa sangat mendadak ,akut dan kronik.
  3. Deskripsi status kesehatan masyarakat; menggambarkan proposi menurut status kesehatan, perubahan menurut waktu, perubahan menurut umur, dan lain-lain.
  4. Evaluasi hasil intervensi; menilai bagaimana keberhasilan berbagai intervensi seperti promosi kesehatan, upaya pencegahan dan pelayanan kesehatan.

Peranan Epidemiologi Dalam Kesehatan Masyarakat

Dalam bidang kesehatan, epidemiologi mempunyai peranan yang cukup besar karena hasilnya dapat digunakan untuk:

  • Mengadakan anlisis perjalanan penyakit di masyarakat serta perubahan-perubahan yang terjadi akibat intervensi alam atau manusia
  • Mendeskripsikan pola penyakit pada berbagai kelompok masyarakat
  • Mendeskripsikan hubungan antara dinamika penududuk dengan penyebaran penyakit.

Dari kemampuan epidemiologi untuk mengetahui distribusi dan faktor-faktor penyebab masalah kesehatan dan mengarahkan intervensi yang diperlukan maka epidemiologi diharapkan mempunyai peranan dalam bidang kesehatan masyarakat berupa:
• Mengidentifikasi berbagai faktor penyebab maupun faktor risiko yang berhubungan dengan timbulnya penyakit dan masalah kesehatan lainnya

  • Menerangkan besarnya masalah dan gangguan kesehatan serta penyebarannya dalam suatu penduduk tertentu
  • Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya.
  • Mengarahkan intervensi yang diperlukan untuk menanggulangi masalah yang perlu dipecahkan.
  • Menyiapkan data dan informasi yang esensil untuk keperluan :
  1. perencanaan,
  2. pelaksanaan program,
  3. evaluasi berbagai kegiatan pelayanan kesehatan pada masyarakat
  4. menentukan skala perioritas kegiatan tsb.
  • Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan.

Keterkaitan dengan dunia ilmu

Dalam melakukan peranannya, epidemiologi tidak dapat melepaskan diri dalam keterkaitannya dengan disiplin kesehatan masyarakat lainnya seperti Administrasi Kesehatan Mayarakat, Biostatistik, Kesehatan Lingkungan dan pendidikan kesehatan atau ilmu prilaku. Misalnya, peranan epidemiologi dalam proses perencanaan kesehatan. Tampak bahwa epidemiologi dapat dipergunakan dalam proses perencanaan yang meliputi identifikasi masalah, memilih prioritas, menyusun objektif, menerapkan kegiatan, koordinasi dan evaluasi. Dalam proses perencanaan ini epidemiologi sangat memerlukan tambahan pengetahuan dengan berbagai disiplin kesehatan masyarakat.

Sebaliknya, dalam mempersiapkan suatu intervensi pendidikan kesehatan, epidemiologi dapat dipergunakan dalam membuat suatu “Diagnosis Epidemiologi.” Dari masalah yang memerlukan intervensi itu. Disini epidemiologi berperan dalam menentukan masalah kesehatan berdasarkan indikator vital seperti mortalitas, morbiditas, fertilitas, dan disabilitas.

Dengan demikian, dalam mengembangkan peranannya, epidemiologi tidak dapat melepaskan diri dari disiplin dan bidang ilmu lainnya baik yang dalam lingkungan kesehatan masyarakat maupun ilmu-ilmu lainnya.

Dunia ilmu pengetahuan secara garis besar dapat terdiri dari dunia ilmu sosial (sosiologi), dunia kesehatan (public Health) dan dunia kedokteran (Medicine). Masing-masing ilmu ini berkembang dari waktu ke waktu sehingga lama kelamaan batas masing-masing ilmu semakin tidak jelas dan sebaliknya hubungan antara satu ilmu dengan ilmu lainnya semakin erat.

Dalam epidemiologi dipelajari distribusi penyakit dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam kaitan ini Epidemiologi tidak dapat berdiri sendiri karena timbulnya penyakit berhubungan dengan faktor-faktor yang ada dalam penjamu, agen, dan lingkungan. Untuk memperdalam pengetahuan terhadap ketiga faktor ini epidemiologi perlu bantuan kerjasama berbagai disiplin ilmu lainnya.

Misalnya:

  • Dalam faktor penjamu, perlu pengetahuan tentang tubuh manusia (fisik dan mental) dimana:
  1. Keadaan fisiologi akan berhubungan dengan ilmu fisiologi
  2. Keadaan organ tubuh dan kelainannya      Anatomi/patologi
  3. Keadaan fisik      Biologi
  • Dalam faktor agen perlu pengetahuan tentang sifat-sifat agen penyebab terjadinya penyakit:
  1. Sifat fisik       ilmu Fisika
  2. Sifat biologik       Mikrobiologi, Parasitologi
  3. Sifat kimiawi         ilmu Kimia
  • Dalam faktor lingkungan:
  1. Lingkungan fisik      Geologi, Geografi,Fisika
  2. Lingkungan

Ruang Lingkup Epidemiologi

  1. Epidemiologi Penyakit Menular

Telah banyak memberikan peluang dalam usaha pencegahan dan penanggulangan penyakit menular tertentu.

  1. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

Memegang peranan dalam timbulnya berbagai masalah penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit sistemik serta berbagai penyakit menahun lainya, termasuk masalah meningkatnya kecelakaan lalulintas dan penyalah gunaan obat-obatan tertentu.

  1. Epidemiologi Klinik

Bentuk ini merupakan salah satu bidang epidemiologi yang sedang dikembangkan oleh para klinisi yang bertujuan untuk membekali para klinisi/dokter tentang cara pendekatan masalah melalui disiplin ilmu epidemiologi.

  1. Epidemiologi kesehatan lingkungan dan Kesehatan Kerja

bentuk ini merupakan salah satu bagian epidemiologi yang mempelajari serta menganalisis keadaan kesehtan tenaga kerja akibat pengaruh keterpaparan pada lingkungan kerja,serta kebiasaan hidup para pekerja.

  1. Epidemiologi Kependudukan

merupakan salah satu cabang ilmu epidemiologi yang menggunakan system pendekatan epidemiologi dalam menganalisis berbagai permasalahan yang berkaitan dengan bidang demografi serta factor-faktor yang mempengaruhi berbagai perubahan demografis yang terjadi di dalam masyarakat.

  1. Epidemiologi Kesehatan Jiwa

merupakan salah satu dasar pendekatan dan analisis masalah gangguan jiwa dalam masyarakat yang mempengaruhi timbulnya gangguan jiwa dalam masyarakat.

  1. Epidemiologi Gizi

dewasa ini banyak digunakan dalam analisis masalah gizi masyarakat dimana masalah ini erat hubungannya dengan berbagai factor yang menyangkut pola hidup masyarakat.

  1. Epidemiologi Pelayanan Kesehatan

Bentuk ini merupakan salaah satu system pendekatan manajemen dalam menganalisis masalah, mencari factor penyebab timbulnya suatu masalah serta penyusunana rencana pemecahan masalah tersebut secara menyeluruh dan terpadu.