MELASMA SUATU HIPERMELANOSIS

BATASAN
Melasma Adalah Suatu Hipermelanosis yang didapat (acquired), terutama terdapat pada daerah yang sering terpapar sinar matahari.

PATOFISIOLOGI
Pathogenesa yang pasti tidak diketahui. Pada 1/3 kasus wanita dan kebanyakan pada pria adalah idiopatik.
Terutama pada wanita pada usia subur dan 10% terdapat pada laki-laki.
Sering terjadi eksaserbasi setelah paparan sinar matamhari, kehamilan, pemakaian kontrasepsi oral dan obat-obatan anti epilepsi tertentu.
Melasma juga ada hubungannya dengan faktor genetik dan kelainan endokrin.
Terutama terdapat pada bangsa Latin dan Asia.
Tampak lebih jelas pada musim panas dan kurang jelas pada musim dingin.

GEJALA KLINIS
Makule coklat, batas jelas, ireguler seperti peta dan biasanya bersifat simetris.
Bersifat khronik dan mengalami eksaserbasi bila kena sinar matahari atau sinar buatan UVA dan UVB.
Pada multipara melasma terjadi setelah kehamilan yang berulang-ulang. Melasma sering mengadakan re solusi setelah melahirkan atau penghentian oral kontrasepsi.

Ada 3 bentuk
– Bent. centrofasial : tersering, terutama pada pipi, dahi, bibir atas, hidung dan dagu.
– Bentuk Malar : pada pipil dan hidung.
– Bentuk Mandibuler : pada ramus mandibule.

Tipe lesi :
– Epidermal (coklat)
– dermal (biru abu-abu)
– mixed (campuran) : coklat abu-abu
Terapi hanya berhasil pada tipe epidermal dan bagian epidermalnya saja dari tipe campuran.
Pemeriksaan dengan lampu Wood pada tipe epidermal tampak lebih jelas (kontras) dari pada dengan sinar biasa, sedangkan pada tipe dermal tidak.

DIAGNOSIS
Dapat Berdasarkan gejala klinis saja.

DIFFERENSIAL DX
– Hiperpigmentasi pasca keradangan : dapat ditentukan berdasarkan anamnesis.
– Vitiligo : kadang-kadang masih terdapat makula yang normal pada pipinya.

PENYULIT
Okronosis exogen (exogenous ochronosis) kadang-kadang timbul setelah pemakaian hidrokinon yang disebabkan karena adanya timbunan pigmen di dalam dermis seperti yang terdapat pada okronosis.

PENATALAKSANAAN
Terapi yang sukses meliputi : pemakaian tabir surya, obat-obat bleaching (pemutih) dan lamanya pemakaian obat.

Tabir Surya :
Sebaiknya berbentuk opaque akan tetapi ada cukup bila dipakai tabir surya dengan SPF lebih besar dari 30.
Tanpa pemakaian tabir surya yang opaque terapi akan gagal.

Bleaching :
Hidrokinon 2 – 4% dalam bentuk krem/gel atau hidrokinon 3% dalam bentuk larutan. (dosis makin besar iritasi makin besar).

Formula Kligman :
Hidrokinon 5% + tretinoin 0,1% + deksametason 0,1%.

Epidermal melasma :
Tabir surya berbentuk opaque pagi hari hidrokinon dan tretinoin malam hari.
Biasanya mulai tampak hasil setelah pengobatan selama 2 bulan dan melasma hilang setelah 6 bulan Rx.

Dermal Melasma :
Tidak mengadakan respon terhadap terapi di atas, terapi pilihan hanyalah dengan kosmetika berbentuk opaque.
Rx dengan laser mungkin merupakan harapan di masa yang akan datang.
Pengobatan melasma dengan oral kontraseptive tidak mungkin berhasil selama oral kontraseptif masih dipakai –> dicari kontraseptive alternatif.
Rx melasma pada masa kehamilan dan menyusui tak dianjurkan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Arnol, H. L. Odom, R.B., James, W.D. : Andrew’s Diseases of the skin; 8th ed. WB Saunders Co, Philadelphia, London, Toronto, 1990, p. 994 – 995.
2. Mosher, D.B. Fitzpatrick, T.B, ori, Y and Ortonne, J.P. Disorders of Melanocytes in Dermatology in General Medicine, Fourth ed, vol. 1 edited by Fitzpatrick, T.B et al, McGraw-Hill, New York, St Louis, San Francisco, 1993, p. 969 – 971.
3. Bleehen, S.S., Ebling, F.J.G, Champion, R.H. Disorders of Skin Colour in Rook’s Texbook of Dermatology, Fifth ed, vol. 3, edited by Champion, R.H. et al, Blackwell Scientific Publications, London, Edinburg, Boston, 1992, p. 1596 – 1597.