Makalah Kelangkaan Barang dan Jasa Kebutuhan Manusia

Makalah Kelangkaan Barang dan Jasa Kebutuhan Manusia | Dalam kehidupan,manusia memiliki berbagai macam kebutuhan/keinginan yang kesemuanya itu menghendaki pemenuhan. Akan tetapi dalam kenyataannya alat untuk memenuhi kebutuhan terbatas adanya/bersifat langka. Keadaan timpang antara kebutuhan manusia tidak terbatas, dihadapkan pada sarana atau alat yang terbatas dinamakan kelangkaan (scarcity). Oleh karena itu kelangkaan barang atau jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan akan dapat meningkatkan harga barang yang bersangkutan.

Barang/jasa adalah segala sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan atau untuk pemuas kebutuhan manusia, atau dengan kata lain barang adalah setiap benda yang mempunyai faedah atau guna (utility) bagi manusia.

Barang dibedakan menjadi beberapa macam, diantaranya:

  • Menurut sifatnya, barang dibedakan menjadi dua, diantaranya;
    1. Barang ekonomi adalah barang yang jumlahnya terbatas bila dibandingkan dengan kebutuhan manusia, sehingga untuk memperolehnya memerlukan pengorbanan, baik tenaga maupun uang. Misalnya : Makanan, minuman, pakaian, rumah, air mineral, dan sebagainya
    2. Barang bebas adalah barang yang tersedia di dalam dan tidak terbatas jumlahnya, sehingga untuk memperolehnya tanpa mengeluarkan pengorbanan. Misalnya : Air, udara, sinar matahari, angin, hujan dan sebagainya
  • Menurut fungsinya (tujuan penggunaannnya), barang dibedakan menjadi dua, yaitu:
    1. Barang konsumsi adalah barang yang langsung dapat memenuhi kebutuhan manusia (barang jadi). Misalnya : Sepatu, Baju, Kaos, Televisi, Komputer dan sebagainya
    2. Barang produksi/barang modal adalah barang yang tidak langsung memenuhi kebutuhan manusia/konsumen, tetapi merupakan alat pembantu dalam proses produksi. Misalnya : Peralatan produksi, Mesin Produksi, Gedung pabrik, perlengkapan pabrik dan sebagainya
  • Menurut wujudnya, barang dibedakan menjadi dua, yaitu:
    1. Barang konkrit/nyata/material adalah alat pemuas kebutuhan manusia yang berupa zat, dapat diraba dan dilihat. Misalnya : rumah, sepeda motor, mobil, perhiasan dan sebagainya
    2. Barang abstrak/immaterial adalah alat pemuas kebutuhan manusia yang tidak dapat diraba dand ilihat tetapi dapat dirasakan, atau lebih dikenal dengan jasa. Misalnya : Nama baik (Goodwill), Hak cipta, Merk dagang dan sebagainya
  • Menurut cara penggunaannya, barang dibedakan menjadi dua, yaitu:
    1. Barang substitusi adalah barang yang saling dapat mengantikan, artinya bila tidak ada barang yang satu, maka dapat digantikan dengan barang yang lainnya. Misalnya : Baju dengan Kaos, The dengan kopi, Mobil dengan sepeda motor, Kompor dengan tungku dan sebagainya.
    2. Barang komplementer adalah barang yang saling dapat melengkapi, artinya cara penggunaannya digabungkan dengan barang yang lain. Misalnya : Baju dengan celana, Kopi dengan gula, Mobil dengan bensin, Kompor dengan minyak tanah dan sebagainya.
  • Menurut pengerjaannya, barang dapat dibedakan menjadi yiga yaitu:
    1. Barang mentah/bahan mentah adalah barang yang baru dihasilkan oleh alam, misalnya; hasil pertanian, hasil perkebunan dan sebagainya
    2. Barang setengah jadi adalah barang yang masih dalam proses produksi, misalnya: tepung, kain, kulit, dan sebagainya
    3. Barang jadi adalah barang yang telah selesai mengalami proses produksi dan langsung dapat dikonsumsi, misalnya: : Sepatu, kaos kaki,  tas, pakaian, meubel, dan sebagainya.

Barang atau jasa tersebut sangat berguna bagi manusia dan mempunyai nilai serta manfaat yang besar dalam rangka memenuhi berbagai macam kebutuhan manusia. Untuk itu menurut AL Meyers jenis-jenis kegunaan barang atau benda sebagai berikut :

  1. Element Utility (faedah elemen) artinya benda berguna karena mempunyai zat asli yang dibutuhkan. Misal :  umbi-umbian, buah-buahan, sayur-sayuran dan sebagainya.
  2. Time Utility (faedah waktu) artinya benda akan lebih berfaedah setelah pada waktu yang tepat. Misalnya : Menimbun gabah untuk menjaga pada saat paceklik, Payung pada saat belum hujan, Menabung di bank dan sebagainya
  3. Place utility (faedah tenpat) artinya benda yang setelah dipindahkan tempatnya akan lebih berfaedah bagi manusia. Misalnya : Pasir di sungai setelah dipindahkan ke kota akan lebih berguna, Kayu di hutan setelah dipindahkan ke kota akan lebih berguna untuk bangunan dan sebagainya
  4. Form Utility (faedah bentuk) artinya benda yang setelah diubah bentuknya dapat lebih berfaedah bagi manusia. Misalnya : Kayu diubah mejadi mebel, kain diubah menjadi baju / celana, gandum diubah menjadi roti dan sebagainya.
  5. Ownership utility (faedah hal milik) artinya benda yang dapat berfaedah setelah dimiliki. Misalnya : Barang yang masih di toko setelah dibeli konsumen, Mobil yang masih di toko setelah dibeli koleh konsumen akan menjadi lebih berguna, dan sebagainya.