Makalah Gizi Ikani

Makalah Gizi Ikani

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Ikan merupakan jenis makanan sehat yang rendah lemak jenuh, tinggi protein, dan merupakan sumber penting asam lemak omega 3. Ikan baik untuk tambahan diet karena kaya akan vitamin, mineral, dan nutrisi yang dibutuhkan agar tubuh tetap sehat. Orang yang sering makan ikan cenderung mengkonsumsi lebih sedikit daging dan keju. Beberapa cara sehat untuk memasukkan ikan dalam program diet Anda di antaranya bisa dengan cara dipanggang, rebus, dan dikukus. Ikan sangat direkomendasikan oleh banyak pakar kesehatan sebagai makanan dengan manfaat kesehatan yang kompleks.
Konsumsi makanan merupakan salah satu faktor yang secara langsung berpengaruh terhadap status gizi seseorang, keluarga dan masyarakat. Rendahnya konsumsi pangan atau kurang seimbangnya masukan zat-zat gizi dari makanan yang Dikonsumsi mengakibatkan terlambatnya pertumbuhan organ dan jaringan tubuh, terjadinya penyakit dan atau Lemahnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit serta menurunnya kemampuan kerja.
Timbulnya kurang energi protein tidak hanya disebabkan makanan yang kurang, tetapi dapat juga karena penyakit. Anak yang mendapatkan makanan yang cukup baik, tetapi sering diserang diare atau demam pada akhirnya dapat menderita kurang energi protein. Sebaliknya anak yang sering makan tidak cukup baik daya tahan tubuhnya dapat melemah.
Dalam keadaan demikian anak tersebut mudah diserang infeksi, kurang nafsu makan, dan akhirnya mudah terkena kurang energi protein (Soekirman, 1999 : 85) Dulu ada anggapan ada mitos . “Kalau kebanyakan makan ikan , bisa cacingan,” sehingga banyak anak kecil enggan makan ikan..Sekarang, banyak makan ikan malah dianjurkan, karena dipercaya dapat mencegah gangguan jantung.
Hal ini akan mempengaruhi Kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang. Pada umur balita protein sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak. Konsumsi makanan merupakan salah satu faktor yang secara langsung berpengaruh terhadap status gizi seseorang, keluarga dan masyarakat. Rendahnya konsumsi pangan atau kurang seimbangnya masukan zat-zat gizi dari makanan yang dikonsumsi mengakibatkan terlambatnya pertumbuhan organ dan jaringan tubuh, terjadinya penyakit dan atau lemahnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit serta menurunnya kemampuan kerja.
Hal ini tentunya akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia di masa yang akan datang. Pada umur balita protein sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan tubuh dan perkembangan otak. Salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan akan sumber protein hewani adalah ikan.
Kandungan protein ikan tidak kalah dengan kandungan protein yang berasal dari daging atau telur. Selain itu ikan adalah salah satu sumber protein hewani yang harganya lebih murah dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya seperti daging sapi dan ayam. Dengan demikian sangat beralasan bila kita mendukung program pemerintah dengan gerakan makan ikan.
Disamping enak dimakan, kandungan zat gizi daging ikan juga tinggi yang memiliki keampuhan sebagai pencegah (preventif) terhadap berbagai penyakit degeneratif seperti jantung koroner, tekanan darah tinggi, stroke, dan kanker. Berdasarkan habitatnya ikan dapat dikelompokkan sebagai ikan air tawar dan ikan laut. Dari segi gizi, ada perbedaan diantara 2 kelompok ikan tersebut. Pada umumnya kelompok ikan air tawar memiliki kandungan protein dan karbohidrat yang tinggi, sedang kelompok ikan laut kaya akan lemak, vitamin, dan mineral. Protein daging ikan memiliki komposisi dan kadar asam amino esensial yang cukup. Mutu protein ikan senilai dengan mutu protein daging, sedikit dibawah mutu protein telur, dan diatas protein serelia serta kacang-kacangan (telur > daging = ikan> serelia dan kacang-kacangan).
Asam amino dari protein ikan dapat meningkatkan mutu protein pangan lainnya bila dimakan bersama-sama. Misalnya, beras yang memiliki kadar asam amino lisin rendah (sekitar 3,7%), sedang ikan mengandung lisin tinggi (sekitar 8,1%), bila dikonsumsi bersama-sama (nasi-ikan) akan menjadi saling melengkapi (komplimenter).
Daging ikan segar umumnya mengandung protein sekitar 16-22%. Ikan yang diolah secara pengeringan (ikan kering) umumnya mengandung protein lebih tinggi dan bahan segarnya. Hal ini disebabkan pada proses pengeringan terjadi pengurangan kadar air. Bangsa Indonesia saat ini secara rata-rata baru mengkonsumsi sekitar 50 gr ikan per hari, sementara mengkonsumsi 300-400 gr daging ikan per hari. Konsumsi daging ikan yang tinggi menghindari penyakit jantung.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat diambil dari makalah ini yaitu :
1) apakah yang dimaksud dengan gizi ikani ?
2) apakah hubungan antara gizi ikani dengan kesehatan tubuh manusia ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun dari rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1) mengetahui gizi ikani dan deskripsi yang ada didalamnya
2) mengetahui hubungan antara gizi ikani dengan kesehatan tubuh manusia
1.4 Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini ialah metode pengumpulan data. Yaitu secara keseluruhan merupakan hasil studi kepustakaan yang diperoleh dari buku-buku dan internet.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi gizi ikani
Ilmu gizi adalah pengetahuan yang mempelajari perubahan makanan sejak ditelan hingga diubah menjadi bagian tubuh dan energi, serta diekskresikan sebagai zat sisa (limbah).
Ikan sebagai bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan mengandung asam amino esensial yang diperlukan oleh tubuh, disamping itu nilai biologisnya mencapai 90% dengan jaringan pengikat sedikit sehingga mudah dicerna. Hal paling penting adalah harganya jauh lebih murah dibandingkan dengan sumber protein lain. Ikan juga dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan, pakan ternak, dan lainnya.
Gizi ikani merupakan pengetahuan yang mempelajari tentang makanan yang berhubungan dengan kesehatan, yang diantara bahan makanan tersebut termasuk ikan atau hasil perikanan lainnya.
2.2 Komposisi Kimia Ikan
Sejak beberapa abad yang lalu, manusia telah memanfaatkan ikan sebagai salah satu bahan pengan yang banyak mengadung protein 18 – 30 %. Protein ikan sangat diperlukan karena mengandung asam amino esensial, nilai biologisnya tinggi (90%), lebih murah dibandingkan dengan sumber protein yang lain, dan mudah dicerna. Selain kandungan protein, ikan juga mengadung lemak yang bersifat tak jenuh, vitamin, mineral, dan jaringan pengikatnya sedikit sehingga mudah dicerna.

2.2.1 Kandungan Protein pada Ikan
Kandungan protein ikan erat sekali kaitannya dengan kandungan lemak dan airnya. Ikan yang mengandung lemak rendah rata-rata memiliki protein dalam jumlah besar, sedangkan pada ikan gemuk sebaliknya. Kandungan protein ikan umumnya lebih tinggi jika dibandingkan dengan hewan darat yang akan menghasilkan kalori lebih tinggi dan protein memegang peranan penting dalam pembentuk jaringan. Daging ikan mengandung sedikit sekali tenunan pengikat (tendon), sehingga sangat mudah dicerna oleh enzim autolysis. Hasil pencernaan itu menyebabkan daging lunak sehingga menjadi media yang cocok untuk pertumbuhan mikroorganisme.
Protein ikan mengandung asam amino esensial maupun asam amino non-esensial. Jumlah dan jenis asam-asam aminonya sama dengan yang terdapat pada daging sapi. Protein daging ikan memiliki kelebihan dibandingkan dengan daging sapi, yaitu argininnya, sedangkan pada daging sapi lisin dan histidin lebih banyak. Asam amino alanin, isoleusin, dan metionin pada ikan umumnya rendah. Kandungan asam amino esensial daging ikan dapat dikatakan sempurna, artinya semua asam amino esensial terdapat pada daging ikan, tetapi perlu diperhatikan beberapa asam amino tidak mencukupi kebutuhan manusia diantaranya fanilalanin, triptofan, dan metionin.
Kandungan protein pada daging ikan cukup tinggi, mencapai 20% dan tersusun atas sejumlah asam amino yang berpola mendekati pola kebutuhan asam amino didalam tubuh manusia. Melihat penjelasan diatas, maka ikan mempunyai nilai biologis (NB) yang tinggi. Berdasarkan hasil penelitian, daging ikan mempunyai nilai biologis sebesar 90%. Nilai biologis adalah perbandinga antara jumlah protein yang dapat diserap, dengan jumlah protein yang dikeluarkan oleh tubuh. Artinya, apabila berat daging ikan yang dimakan 100 gr. Jumlah protein yang akan diserap oleh tubuh lebih kurang 90%, dan hanya 10% yang terbuang.
Kebutuhan setiap manusia akan protein hewani sangat bervariasi, tergantung umur, jenis kelamin, dan aktivitas yang dilakukan. Apabila kita andalkan sumber protein hewani hanya berasal dari ikan maka jumlah daging dan protein ikan yang harus dimakan dapat dilihat pada table 2.1
Tabel 2.1
Kebutuhan Manusia akan Daging Ikan
No. Keadadaan Manusia Tingkat kebutuhan
Protein Daging Ikan
(gram/orang/hari)
1 Anak-anak 25-40 125-200
2 Laki-laki dewasa 50-60 250-325
3 Wanita dewasa 50-55 250-275
4 Wanita hamil 60-75 300-375
5 Wanita menyusui 75-80 375-400

Daging ikan mempunyai beberapa fungsi untuk tubuh manusia. Diantaranya :
1. menjadi sumber energy yang sangat dibutuhkan dalam menunjang aktivitas kehidupan sehari-hari;
2. membantu pertumbuhandan pemeliharaan tubuh;
3. mempertinggi daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit dan juga memperlancar proses-proses fisiologis di dalam tubuh.
Kekurangan daging ikan dapat mengakibatkan timbulnya penyakit kwashiorkor, busung lapar, pertumbuhan mata, kulit dan tulang terhambat, serta menurunnya tingkat kecerdasan terutama pada anak-anak, bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Semua protein terbentuk dari asam-asam amino yang berbeda. Sekitar 25 asam amino yang sudah teridentifikasi sebagian besar dapat disintesis dalam tubuh manusia atau hewan itu sendiri (asam amino convertible). Asam amino yang dapat diperoleh melalui makanan disebut asam amino esensial, seperti tercantum pada table 2.2.
Tabel 2.2
Kandungan Asam Amino dalam daging Ikan
Asam Amino Kandungan (mg%)
Alanin 10,5 – 72,0
Arginin 0 – 5,8
Asam Asparginat 1,9 – 12,0
Asam Glutamat 8,0 – 20,0
Glisin 18,0 – 166,0
Histidin 0 – 477,0
Isoleusin 3,4
Leusin 3,8 – 7,1
Lisin 1,9 – 22,8
Metionin 11,6
Fenilalanin 0,5 – 1,8
Prolin 0,5 – 6,3
Setin 5,6
Treonin 0,5 – 11,0
Valin 3,5 – 4,7

2.2.2 Kandungan Lemak pada Ikan
Lemak merupakan bahan penghasil energi terbesar dibandingkan dengan unsur gizi lainnya. Satu gram lemak dapat memberikan kurang lebih 9 kalori. Tidak semua jenis ikan memiliki kandungan lemak yang tinggi, jika kandungan lemak ikan kurang dari 0,5% termasuk dalam kelompok ikan kurus. Jika kandungan lemak diatas 2% masuk kedalam ikan gemuk, dan jika kandungan lemaknya 0,5 – 2 % masuk kedalam kelompok ikan sedang.
Jenis-jenis asam lemak yang terdapat pada ikan lebih banyak daripada yang terdapat pada daging hewan darat. Lemek daging ikan mengandung asam-asam lemak jenuh dengan panjang rantai C14 – C22 dan asam-asam lemak tidak jenuh dengan jumlah ikatan 1 – 6. Lemak hewan darat hanya mengandung beberapa jenis asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Lemak ikan rata-rata mempunyai nilai biologi, misalnya nilai biologi ikan sarden mencapai 98,1. Tingginya nilai biologi lemak disebabkan beberapa factor antara lain:
a. Golongan pertama adalah asam oleat yang dapat memberikan angka biologi tertinggi, sehingga asam ini tergolong sebagai asam lemak esensial.
b. Golongan kedua diberikan oleh asam-asam lemak dengan berat molekul rendah, seperti asam-asam laurat, miristat, kaprat, dan kaprilat.
c. Paling rendah diberikan oleh asam linoleat.

Meskipun daging ikan mengandung lemak cukup tinggi (0,1 – 2,2 %), akan tetapi karena 25% dari jumlah tersebut merupakan asam-asam lemak tak jenuh yang sangat dibutuhkan manusia dan kadar kolesterol sangat rendah, daging ikan tidak berbahaya bagi manusia, juga bagi orang-orang yang kelebihan kolesterol.
Asam lemak bebas juga terdapat dalam daging ikan artinya tidak terikat sebagai ester, jumlahnya sedikit yaitu 0,1 – 0,4 % saja. Lebih dari 25 macam asam lemak terdapat dalam daging ikan. Pada umumnya terdiri dari asam-asam lemak yang mempunyai berat molekul tinggi dengan jumlah asam lemak jenuh 17-21% dan asam lemak tidak jenuh 79-83% dari seluruh asam lemak yang ada dalam daging ikan.
Daging ikan sangat mudah mengalami proses oksidasi karena banyak mengandung asam lemak tak jenuh. Oleh karena itu, sering timbul bau tengik pada tubuh ikan, terutama pada hasil olahan maupun awetan yang disimpan tanpa menggunakan kemasan dan antioksidan. Kandungan asam lemak pada ikan dapat dilihat pada tabel 2.3.
Tabel 2.3
Kandungan Asam Lemak pada Ikan
Asam Lemak Kandungan (%) dan Total Berat Asam
Jenuh
Mirusit 5 – 7
Palmitat 10 – 20
Strearat 1 – 3
Tidak Jenuh
Arachidonat 18 – 22
Clupanodonat 7 – 15
Erucat 12 – 16
Godoleat 10 – 18
Linoleat dan linoleat 10 – 18
Oleat 7 – 8
Zoomerat 10 – 12

2.2.3 Kandungan Karbohidrat pada Ikan
Karbohidrat dalam daging ikan merupakan polisakarida, yaitu glikogen yang strukturnya serupa dengan amilum. Glikogen terdapat di dalam sarkoplasma diantara miofibril-miofibril. Kadang-kadang merupakan senyawa kompleks dengan protein miosin dan protein miogen. Glikogen dalam daging bersifat tidak stabil, mudah berubah menjadi asam laktat melalui proses glikosis. Pemecahan itu berlangsung sangat cepat sehingga pH daging ikan turun yang dapat menyebabkan aktivitas otot menjadi naik.
Berarti sumbangan karbohidrat dan daging sebagian zat gizi sangat kecil, karena jumlah karbohidrat dalam daging ikan sangat sedikit, yaitu kurang dari 1%. Karbohidrat dalam daging ikan berupa glokogen antara 0,05 – 0,85%, glukosa 0,038%, asam laktat 0,006 – 0,43%, dan berbagai senyawa antara dalam metabolisme karbohidrat.
2.2.4 Kandungan Vitamin dan Mineral pada ikan
Vitamin yang terdapat pada daging ikan ada dua golongan, yaitu vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B, riboflavin (B2), adermin atau peridoksin (B6), asam folat, sianokobolamin, kobalamin (B12), kamitin, biotin, niasin, inositol, dan asam pantotenat. Vitamin C yang terkandung dalam daging ikan hanya sedikit, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, vitamin D, dan tokoferol (Vit. E) serta vitamin K.
Vitamin-vitamin tersebut umumnya lebih banyak terdapat pada organ bagian dalam tubuh ikan ketimbang dagingnya. Vitamin A dan vitamin D banyak terdapat pada hati ikan dan jumlahnya cukup besar dibandingkan hewan mamalia darat misalnya hati ikan hiu mengandung vitamin A 50.000 IU/grarm, sementara hati domba hanya mengandung ± 600 IU/gram. Vitamin D yang terdapat pada beberapa jenis ikan berkisar 20.000 IU/gram – 45.000 IU/gram. Kebanyakan Crustacea misalnya udang terdapat karoten yang merupakan prekursor vitamin A. Ikan juga mengandung provitamin D karena sinar ultraviolet. Kandungan vitamin A pada hati ikan karper 5.000 – 7.000 IU/gram; belut 5.700 – 16.000 IU/gram; ikan sardine 16.000 IU/gram; serta ika tuna 36.000 IU/gram. Kandungan vitamin E jumlahnya sedikit, hanya sekitar 0,01%.

Tabel 2.4
Vitamin-Vitamin yang Terdapat pada Ikan

No. Vitamin Unit Rata-rata Batas Biasa
1 Vitamin A Ug% 25 10 – 1.000
2 Thiamine Ug% 50 10 – 100
3 Riboflavin Ug% 120 40 – 700
4 Nicotinic Acid Ug% 3 0,5 – 12
5 Vitamin B Ug% 1 0,1 – 15
6 Panthothenic acid Ug% 0,5 0,11 – 1,0
7 Pyridoxin Ug% 500 50 – 1.000
8 Biotin Ug% 5 0,001 – 8
9 Folic acid Ug% 80 71 – 87
10 Vitamin C Ug% 3 1 – 20
11 Vitamin D Ug% 15 6 – 30
12 Vitamin E (total tocopherol) Ug% 20 4 – 35
Sumber : Rab (1997)

Garam mineral yang terdapat pada daging ikan berupa garam fosfat, kalsium, natrium, magnesium, sulfur, dan klorin. Gara,-garam mineral tersebut digolongkan sebagai makroelemen karena jumlahnya dominan disbanding dengan garam-garam mineral lainnya, diantaranya zat besi, tembaga, mangan, kobal, seng, molybdenum, iodin, bromine, dan florin.
Sebaran garam mineral dalam daging ikan tidak merata. Bagian tulang ikan banyak mengandung garam mineral fosfat, misalnya kalsium fosfat dan keratin fosfat. Bagian sarkoplasma banyak mengandung garam kalium, kalsium, magnesium, dan klorin. Kalium dan kalsium sering kali menjadi bagian dari protein kompleks. Zat besi banyak terdapat pada darah sebagai inti heme, sitokrom, dan beberapa enzim.
Tabel 2.5
Mineral yang terdapat pada Ikan

No. Mineral Rata-Rata Mencukupi (mg%)
1 Potassium 300
2 Clodde 200
3 Phosphorus 200
4 Sulfur 200
5 Sodium 63
6 Magnesium 25
7 Calsium 15
8 Iron 1,5
9 Mangan 1
10 Zink 1
11 Flourin 0,5
12 Arsen 0,4

2.3 Kandungan Gizi Ikan
Berdasarkan habitatnya, ikan digolongkan menjadi dua yaitu ikan air laut dan ikan air tawar. Habitat tersebut akan menentukan jenis makanan ikan, yang kemudian akan mempengaruhi kandungan zat gizi ikan. Ikan air tawar terutama kaya akan karbohidrat dan protein, sedangkan ikan laut kaya akan lemak, vitamin dan mineral (Khomsan, 2004 : 43). Hal senada juga diungkapkan oleh Astawan (2005) bahwa kandungan gizi ikan air tawar cukup tinggi dan hampir sama dengan ikan air laut.
Komposisi gizi ikan sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh banyak factor yaitu spesies, jenis kelamin, tingkat kematangan (umur), musim, siklus bertelur dan letak geografis. Kandungan protein ikan sangat dipengaruhi oleh kadar air dan lemaknya. Namun secara umum dapat dikatakan bahwa ikan bersirip mengandung protein 16 – 24 %, sedangkan pada ikan yang telah diolah kandungan proteinnya dapat mencapai 35 persen. Proporsi protein kolektif (kolagen) pada ikan jauh lebih rendah daripada daging ternak yaitu berkisar antara 3 – 5 persen dari total protein. Hal ini juga yang menyebabkan daging ikan lebih empuk (Khomsan, 2004 : 41).
Ikan sebagai salah satu sumber protein hewani mempunyai kandungan protein yang cukup tinggi. Ikan basah sekitar 17 % dan kering 40 %. Susunan asam amino di dalam protein ikan cukup baik, sehingga dapat dikatakan mutu gizinya setingkat dengan pangan hewani asal ternak seperti daging dan telur Untuk jelasnya pada tabel dibawah ini :
Tabel 2.6. kandungan zat gizi Ikan Per 100 gram.
Jenis Ikan Kalori (%) Protein (%) Lemak (%) Air (%)
Ikan Segar
Tawes 198 19,0 13,0 66,0
Bandeng 129 20,0 4,8 74,0
Bawal 96 17,0 1,7 78,0
Ekor Kuning 109 20,0 4,0 70,0
Kakap 92 20,0 0,7 77,0
Kembung 103 22,0 1,0 76,0
Layang 109 22,0 1,7 74,0
Lemuru 112 20,0 3,0 76,0
Mas 86 16,0 2,0 80,0
Selar 100 18,8 2,2 75,0
Teri 77 16,0 1,0 80,0
Mujair 89 18,7 1,0 79,7
Ikan Kering
Gabus 292 58,0 4,0 24,0
Peda Banjar 556 28,0 4,0 46,0
Pindang Banjar 157 28,0 4,2 59,0
Pindang Layang 153 30,0 2,8 60,0
Selar Asin 194 38,0 3,5 43,0
Sepat 289 38,0 14,6 30,0
Teri 170 33,4 3,6 37,0
Lele Goreng 252 19,9 19,6 10,0
Sumber : Khomsan, 2004
2.4 Manfaat Ikan untuk Kesehatan
Ikan memiliki kandungan kaya akan; vitamin A, vitamin D, fosfor, magnesium, selenium, yodium, serta kalsium. Secara mendasar ikan memiliki protein hewani yang sama dengan daging sapi, namun kelebihan ikan adalah tidak memiliki lemak yang tinggi dan protein dan nutrisinya sangat mudah diserap tubuh sehingga keuntungan mengkonsumsi ikan yang diperoleh adalah :
1. Menekan Risiko Stroke & Serangan Jantung
Ikan memiliki kandungan kaya akan asam lemak omega-3 di dalam ikan yang sangat penting untuk otak, mengonsumsi ikan secara rutin dan teratur setiap pekan dapat menekan risiko penyakit jantung pada pria maupun wanita.
2. Rendah Lemak
Sebagian besar ikan (ikan berdaging putih) maupun sebagian ikan berdaging gelap seperti tuna sirip kuning ataupun sebagian jenis kerang serta makanan laut lainnya memiliki kandungan total lemak yang paling rendah dibandingkan sumber protein hewani lainnya
3. Mengurangi Kolesterol
Ikan memiliki kandungan lemak jenuh paling sedikit dibandingkan dengan protein hewani lainnnya seperti halnya ayam, daging atau bahkan udang dan lobster. Dimana lemak jenuh memiliki peran paling aktif menaikkan kadar kolesterol jahat dalam darah.
4. Mengurangi Peradangan dan Sakit Sendi
Dari asam lemak omega-3 ikan tuna, salmon, makarel, sarden maupun tuna dapat juga mengurangi risiko peradangan dan sakit persendian. Terutama minyak ikan, memiliki sifat anti-inflamasi. Oleh karena itu, ikan efektif dalam mengurangi peradangan dalam darah dan jaringan. Asam lemak omega-3, khususnya EPA, banyak ditemukan dalam minyak ikan dan memiliki efek yang sangat positif pada respons inflamasi sehingga sangat membantu dalam mengurangi radang sendi, prostatitis (radang prostat), dan sistitis.
5. Minyak Ikan untuk Janin dan Bayi Menyusui
DHA juga sangat bermanfaat bagi perkembangan otak bayi. Ikan seperti tuna, makarel, dan sarden bisa menjadi pilihan yang bagus untuk hamil dan menyusui.
6. Untuk Nutrisi Otak
Kandungan asam lemak omega-3 di dalam ikan juga sangat penting untuk otak. Dimana asupan nutrisi tersebut sangat dibutuhkan bagi yang tinggal diperkotaan besar untuk stamina otak.
7. Menurunkan tekanan darah
Minyak ikan sangat berguna untuk menurunkan tekanan darah, tetapi peran mereka dalam pencegahan belum jelas. Namun, mengasup banyak minyak ikan tidak dianjurkan.

8. Kesehatan kardiovaskular
Asam lemak omega 3 yang ditemukan dalam ikan telah terbukti manfaatnya bagi jantung, arteri, dan vena yang membentuk sistem kardiovaskular. Konsumsi ikan dapat membantu mencegah penyakit jantung dan gagal jantung dengan mencegah akumulasi trigliserida, mengurangi tingkat trigliserida berlebih, meningkatkan HDL (kolesterol baik), dan mencegah pembekuan darah. Studi para ahli dari Harvard School of Public Health menyimpulkan, makan sampai dua porsi ikan dalam seminggu dapat mengurangi risiko kematian akibat penyakit jantung tiga kali lipat.
9. Menekan risiko kanker
Omega 3 dalam ikan telah terbukti membantu mencegah tiga jenis kanker yang paling umum, yakni kanker payudara, kolon, dan prostat.
10. Mengatasi depresi
Asam lemak omega-3 dalam minyak ikan baik untuk mengurangi depresi dan kecemasan. Studi telah menemukan bahwa masyarakat yang mengonsumsi banyak ikan memiliki tingkat depresi yang lebih rendah.
2.5 Fungsi dari Komposisi Kimia Ikan pada manusia
Dibawah ini adalah fungsi dari protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral bagi tubuh manusia. Diantaranya yaitu :
A. Protein
1. Kandungan protein ikan lebih tinggi dari protein serealia dikacang-kacangan, setara dengan daging, sedikit dibawah telur.
2. Protein ikan sangat mudah dicerna, sehingga baik bagi balita yang sistem pencernaannya belum sesempuna orang dewasa.
3. Protein ikan mengandung berbagai asam amino dalam bentuk yang mendekati asam amino didalam tubuh manusia. Komposisi asam amino protein ikan juga lebih lengkap dibanding bahan makanan lain, salah satunya taurin, sangat bermanfaat merangsang pertumbuhan sel otak balita.
B. Lemak
1. Asam lemak ikan merupakan asam lemak essensial yang sifatnya tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh sangat bermanfaat untuk mempertahankan kesehatan tubuh dan menjaga kestabilan kadar kolesterol.
2. Beberapa ikan yang berasal dari laut dalam seperti salmon, tuna, sarden dan makarel, mengandung asam lemak yang tergabung dalam kelompok asam lemak omega 3. Yang paling dominan dari kelompok ini adalah asam Eikosapentaenoat (EPA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA). Keduanya bermanfaat dalam menurunkan kolesterol dalam darah dan meningkatkan pertumbuhan sel-sel otak anak.
C. Karbohidrat
1. Sebagai salah satu sumber energi termurah dibanding zat gizi protein dan lemak.
2. Membantu pencernaan terutama bagi bahan yang tidak dapat dicerna (rasa kenyang, rangsangan mekanis, melancarkan gerakan peristaltik sehingga melancarkan aliran, memudahkan buang air tinja (de-faekasi).
3. Karbohidrat dapat mencegah terjadinya oksidasi lemak yang tidak sempurna.
4. Karbohidrat sebagai sumber energi utama bagi otak dan susunan syaraf.

D. Vitamin
1. Vitamin A : banyak terdapat pada minyak hati ikan bermanfaat mencegah kebutaan pada anak.
2. Vitamin D : selain terdapat dalam daging ikan, juga pada telur serta minyak hati ikan. Vitamin ini penting bagi pertumbuhan dan kekuatan tulang.
3. Vitamin B6 : membantu metabolisme asam amino dan lemak serta mencegah anemia dan kerusakan syaraf.
4. Vitamin B12 : bermanfaat dalam pembentukan sel-sel darah merah, membantu metabolisme lemak, dan melindungi jantung juga kerusakan syaraf.
E. Mineral
1. Zat besi : jauh lebih mudah diserap tubuh ketimbang dari sumber lain seperti serealia atau kacang-kacangan. Zat besi membantu mencegah terjadinya anemia.
2. Yodium : mencegah terjadinya penyakit gondok serta hambatan pertumbuhan anak, bahkan juga kecerdasannya.
3. Selenium : berperan membantu metabolisme tubuh dan sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas, antioksidan bisa mencegah terjadinya penyakit degeneratif seperti jantung koroner.
4. Seng : membantu kerja enzim dan hormone.
5. Fluor : menguatkan serta menyehatkan gigi.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Gizi ikani merupakan pengetahuan yang mempelajari tentang makanan yang berhubungan dengan kesehatan, yang diantara bahan makanan tersebut termasuk ikan atau hasil perikanan lainnya.
Dari hasil penjelasan diatas maka dapat tarik manfaat ikan bagi kesehatan sangat besar sehingga perlu untuk dikonsumsi oleh setiap orang terutama sekali bagi anak-anak yang dalam masa pertumbuhan. Ikan juga bermanfaat dalam mencerdaskan otak, sebagai sumber energi, membantu metabolisme tubuh dan sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas, dan masih banyak lagi.
3.2 Saran
Adapun makalah yang saya susun ini smoga bermanfaat bagi sesama serta bagi pihak yang membutuhkan, tentunya sangat mengharapkan kritik maupun saran yang membangun untuk kebaikan ke depannya.

DAFTAR PUSTAKA

Astawan M. 2005. Ikan Air Tawar Kaya Protein Dan Vitamin.
Irianto, K. dan K. Waluyo, 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. C.V. Yrama Widya, Bandung
Khomsan A. 2004.Ikan, Makanan Sehat dan Kaya Gizi, dalam Peranan Pangan dan Gizi untuk Kualitas Hidup. PT Gramedia Widiasarana,Jakarta.
Khomsan A. 2004.Manfaat Omega-3, Omega-6, dan Omega-9, dalam Peranan Pangan dan Gizi untuk Kualitas Hidup. PT Gramedia Widiasarana,Jakarta.
Soekirman, 1999. Ilmu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat. Ditjend Pendidikan Tinggi, Depdiknas.
Sanloso, L. dan A.I. Ranti, 1999. Kesehatan dan Gizi. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
http://www.duniamedik.com/blog/manfaat-ikan-bagi-kesehatan.html
http://www.ikanmungil.com/2013/01/kandungan-gizi-pada-ikan.html