Anggur Sebagai Penurun Kadar Kolesterol Didalam Darah

Sebagian besar masyarakat mengalami masalah kesehatan yang berkaitan dengan kolesterol, seperti obesitas dan penyakit kardiovaskuler. Banyak usaha untuk menurunkan kadar kolesterol didalam darah, salah satunya adalah mengkonsumsi sayur dan buah-buahan secara rutin. Buah-buahan yang berpotensi menurunkan kolesterol, salah satunya adalah buah anggur merah.  Anggur merah (Vitis vinifera) memiliki beberapa kandungan penting, diantaranya ialah proantosianidin, flavonoid, polifenol, dan resveratrol (Nassiri, 2009).

Resveratrol mengandung senyawa polifenol yang memberikan warna bagi anggur merah dan juga resveratrol dapat mencegah penyakit jantung dan kanker. Semakin gelap warna anggurnya,maka semakin banyak kandungan resveratrol buah tersebut (Fatih, 2013). Proantosianidin dapat menimbulkan efek hipokolesterol, khususnya dalam mengurangi kolesterol LDL (Low-Density Lipoprotein) plasma dan meningkatkan kadar HDL (High-Density Lipoprotein) (Fine, 2000).

Dimana penyakit yang sangat berhubungan dengan kolesterol adalah penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular adalah penyebab nomer satu kematian di seluruh dunia. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2011 menunjukkan bahwa penyakit jantung koroner menempati urutan ketiga dalam deretan penyebab kematian di Indonesia (Wiyatnoko, 2011).

Terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan seseorang berisiko terhadap penyakit kardiovaskular, yaitu Faktor resiko yang dapat dikendalikan dan yang tidak dapat dikendalikan. Faktor resiko yang dapat dikendalikan meliputi kadar kolesterol darah yang tinggi (hiperkolesterolemia), hipertensi, diabetes melitus, obesitas, dan gaya hidup (kurang gerak, merokok, konsumsi alkohol berlebihan). Sementara faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan meliputi usia,  jenis kelamin, dan riwayat penyakit kardiovaskular dalam keluarga. Faktanya, sekitar 75% penyakit kardiovaskular di seluruh dunia disebabkan oleh faktor resiko konvensional termasuk obesitas, kurang aktivitas fisik, dan penggunaan tembakau (Nita, 2008).

Faktor resiko penyakit kardiovaskular yang sebenarnya dapat dikendalikan adalah sindroma metabolik dan hiperkolesterolemia. Kolesterol merupakan salah satu jenis lemak dalam darah. Kolesterol penting untuk pembentukan membran sel tubuh, selubung saraf dan produksi hormon tertentu. Di samping itu, kolesterol juga membantu proses pencernaan. Sekitar  80% kolesterol dalam tubuh diproduksi oleh organ hati. Selebihnya bersumber dari produk hewani yang kita konsumsi. Kolesterol didistribusikan ke seluruh  tubuh melalui aliran darah. Dalam proses pendistribusian ini, kolesterol membentuk ikatan dengan protein yang disebut lipoprotein (Nutrafor, 2008).

Banyak istilah yang berhubungan dengan kolesterol. Diantaranya adalah LDL, HDL dan trigliserida. HDL juga kadang dapat disebut kolesterol “baik” dikarenakan lipoprotein ini berfungsi untuk membawa trigliserida, kolesterol lain, yang disebut lipid dalam darah dari bagian lain dari tubuh menuju ke hati, bila kadar HDLnya cukup tinggi, maka akan dapat terhindar dari sindroma metabolik. Kriteria sindroma metabolik menurut NCEP-ATP lll (National Cholesterol Education Program dan Adult Treatment Panel lll)  dimana diagnosis sindroma metabolik dapat ditegakkan apabila memenuhi 3 atau lebih faktor resiko berikut :

  • Lingkar pinggang : Pria > 102cm, wanita > 88cm.
  • Trigliserida ≥ 150 mg/dl.
  • HDL : Pria < 50 mg/dl, wanita <40 mg/dl.
  • Tekanan darah ≥ 130/85 mmHg.
  • Glukosa plasma puasa ≥ 110 mg/dl. (Medica, 2013).

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Reza Fauzi (2009) dengan judul “Efek jus buah anggur merah (Vitis vinifera) terhadap penghambatan peningkatan kadar LDL kolesterol darah tikus putih” menunjukkan peningkatan yang kurang signifikan.

Daftar Pustaka

  1. Nassiri, Hosseintadeh 2009, Review of the Pharmacological Effects of Vitis vinifera (Grape) and Its Bioactive Compounds.
  2. Fine, A, M 2000, Oligomeric Proanthocyanidin Complexes: History, Structure, and Phytopharmaceutical Applications, Altern Med Rev. 5(2):144-51.
  3. Wiyatnoko, Basmalah 2011, Departemen Kesehatan Republik Indonesia , Survei Kesehatan, viewed 24 December 2013, <http://www.depkes.go.id>
  4. Nita 2008, Kaitan Penyakit Kardiovaskular, Hiperkolesterolemia, dan Pola Hidup Sehat, viewed 24 December 2013, <http://medicastore.com/artikel/250/Kaitan_Penyakit_Kardiovaskular_Hiperkolesterolemia_dan_Pola_Hidup_Sehat.html>
  5. Nutrafor 2008, Kenali Kolesterol, HDL, LDL dan Trigliserida, viewed 24 December 2013,     <http://www.medicastore.com/nutrafor/chol/kolesterol_ldl_hdl_trigliserida.html>
  6. Medica, Sugeng 2013, Kriteria sindroma metabolic menurut ATP lll(2001), viewed 18 april 2014, <https://sugengmedica.wordpress.com/2013/06/05/kriteria-sindroma-metabolik-menurut-atp-iii-2001/ >