Keterampilan Psikomotorik

Keterampilan Psikomotorik | Psikomotor berhubungan dengan kata ”motor, sensorymotor/perceptualmotor”, yaitu berhubungan erat dengan kerja otot sehingga menyebabkan geraknya tubuh atau bagian-bagiannya. Maksud dari gerak (motor) di sini ialah gerak, stimulus dan respons. Ketiga unsur itu menumbuhkan pola gerak yang terkoordinasi pada diri peserta didik. Kegiatan belajar terjadi apabila siswa menerima stimulus kemudian merespons dengan menggunakan gerak. Terdapat lima jenjang tujuan belajar pada ranah psikomotorik, yaitu Hasil belajar psikomotor dapat dibedakan menjadi lima tahap, yaitu:

  1. Imitasi, adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan sederhana dan sama persis dengan yang dilihat atau diperhatikan sebelumnya. Contohnya, seorang peserta didik dapat mengoperasikan alat laboratorium seperti mikroskop dengan tepat karena pernah melihat atau memperhatikan hal yang sama sebelumnya.
  2. Manipulasi, adalah kemampuan melakukan kegiatan sederhana yang belum pernah dilihat tetapi berdasarkan pada pedoman atau petunjuk saja. Sebagai contoh, seorang siswa dapat menggunakan mikroskop dengan tepat hanya berdasarkan pada petunjuk guru atau teori yang dibacanya.
  3. Kemampuan tingkat presisi, adalah kemampuan melakukan kegiatan-kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk kerja yang tepat. Contoh, peserta didik dapat mengarahkan pembesaran pada mikroskop yang digunakannya sehingga objek dapat teramati.
  4. Kemampuan pada tingkat artikulasi, adalah kemampuan melakukan kegiatan yang komplek dan tepat sehingga hasil kerjanya merupakan sesuatu yang utuh.
  5. Kemampuan pada tingkat naturalisasi, adalah kemampuan melakukan kegiatan secara refleks, yakni kegiatan yang melibatkan fisik saja sehingga efektivitas kerja tinggi.

  Terdapat berbagai keterampilan yang harus dimiliki siswa, yaitu:

  1. Memilih, memasang, mengoperasikan, membuka, membersihkan dan mengembalikan peralatan,
  2. Mencocokkan pe­ralatan,
  3. Membaca alat ukur dengan teliti,
  4. Menangani, menyiapkan dan menyadari bahaya bahan kimia
  5. Mendeteksi, mengkalibrasi dan memperbaiki kesalahan dalam mengatur perala­tan, dan
  6. Menggambar peralatan dengan akurat.

Penilaian hasil belajar keterampilan psikomotorik harus mencakup persiapan, proses, dan produk. Terdapat  dua hal yang perlu dilakukan dalam melakukan pengukuran ranah psikomotorik, yaitu: membuat soal dan membuat instrumen untuk mengamati jawaban siswa. Soal untuk hasil belajar ranah psikomotor dalam penelitian ini adalah lembar soal mengenai tata cara praktikum. Sedangkan instrumen dibuat berupa lembar penilaian dengan rating scale (1 sampai 5), dari sangat sempurna sampai sangat kurang sempurna. Instrumen tersebut dibuat berupa matriks ke bawah yang menyatakan perperincian aspek yang akan diukur, sedangkan ke kanan menunjukkan besarnya skor (antara 1 sampai 5) yang dapat dicapai oleh siswa. Rating scale merupakan alat untuk memperoleh data berupa suatu daftar yang berisi sifat atau ciri tingkah laku yang ingin dilihat dan harus dicatat secara bertingkat.