Kesenjangan Transportasi

Para ahli perencanaan sangat menyadari jarak penolakan dari rata-rata pejalan kaki yang menggunakan sistem jalan raya, yaitu umumnya 400 meter atau mil. Lebih dari 400 meter, kebanyakan pejalan kaki membutuhkan semacam sistem mekanis untuk membawa mereka ke tempat tujuan.

Sebagai contoh, jika seorang pejalan kaki hendak menempuh jarak 10 kali lebih besar dari 400 meter (yaitu 4 km atau 2,5 mil), orang tersebut biasanya tidak akan mau menghabiskan waktu selama 50 menit untuk berjalan, meskipun orang tersebut memiliki banyak waktu luang. Dia pasti akan mencari alternatif transportasi lainnya yang lebih cepat.

Terdapat banyak bukti yang menunjukkan bahwa orang memilih moda transportasi tidak hanya berdasarkan pertimbangan biaya saja tetapi juga berdasarkan pertimbangan waktu perjalanan. Tanpa kita sadari, jarak tempuh berhubungan dengan waktu tempuh.

Pengaruh Transportasi pada Perilaku Manusia

Identifikasikan kategori perilaku manusia yang dipengaruhi oleh transportasi :

  1. Kemampuan berpindah tempat (penumpang, pejalan kaki)
  2. Aktivitas (pengendalian kendaraan, pemeliharaan, kehidupan sosial)
  3. Perasaan (kenyamanan, kemudahan, kesenangan, stres, suka, tidak suka)
  4. Pengaturan (pemilihan sarana, pemilihan rute, pembelian kendaraan)
  5. Kesehatan dan keamanan (kecelakaan, ketidakmampuan, kelelahan)
  6. Interaksi sosial (keleluasaan pribadi, kepemilikan lahan, konflik, peniruan)
  7. Motivasi (konsekuensi positif atau negatif, menggerakan potensi)
  8. Belajar (pelatihan operator, pendidikan mengemudi, pengadaan barang)
  9. Persepsi (kesan, pemetaan, batasan perasaan)