KEONG MAS ( POMACEA CANALICULATA )

KEONG MAS ( POMACEA CANALICULATA )

Keong mas (Pomacea canaliculata) termasuk dalam filum: Molusca, Kelas: Gastropoda, Sub kelas: Pulmonata, Ordo: Stylommatohora, Genus: Ampallarius, dan Spesies: Pomacea canaliculata (Pratiwi, 2004).

Keong mas merupakan organisme air tawar. Keong mas ini berasal dari Amerika selatan. Hewan ini diintroduksi ke Indonesia pada tahun 1981 sebagai hewan hias. Sejak awal introduksi, ada dua pendapat yang bertentangan perihal keong mas. Satu pihak mendukung introduksi keong mas dan membiakkannya sebagai hewan hias, pihak lain mengkhawatirkan keong mas akan menjadi hama tanaman (Hendarsih dkk, 2009).

Tanaman padi rentan terhadap serangan keong mas sampai 15 hari setelah tanam untuk padi tanan pindah dan 30 hari setelah tebar untuk padi tebar langsung (Joshi, 2002). Tingkat kerusakan tanaman padi sangat bergantung pada populasi, ukuran keong dan umur tanaman. Keong mas merupakan hewan yang sangat rakus, dan makan hampir semua tumbuhan dalam air yang masih lunak. Keong mas memiliki mulut yang berada diantara tentakel bibir dan memiliki radula, yaitu lidah yang dilengkapi dengan beberapa baris duri yang tiap baris terdiri atas tujuh duri. Radula memarut jaringan tanaman sehingga tanaman patah dan kemudian dimakan (Hendarsih dkk, 2005).

Keong mas (Pomacea canaliculata)dapat menyebar dengan cepat karena setiap keong mas dewasa (60 hari setelah menetas hingga 3 tahun) menghasilkan telur berkisar antara 132 sampai 1.827 butir. Telur menetas setelah 7 sampai 14 hari dengan persentase menetas lebih 80% (Musman, 2004).

Sifat Pomacea canaliculata

Sifat dari Pomacea canaliculata menurut (Dela Cruz et al., 2001) yaitu sebagai berikut:

  1. Memiliki cangkang berwarna coklat muda, dagingnya berwarna putih susu sampai merah keemasan atau oranye.
  2. Ukuran keong mas sangat tergantung pada ketersediaan makanan.
  3. Keong mas dapat hidup antara 2 sampai 6 tahun dengan fertilitas yang tinggi.
  4. Stadia yang paling merusak yaitu ketika cangkang berukuran 10 mm (kira-kira sebesar biji jagung) sampai 40 mm.
  5. Tutup cangkang (operculum) keong mas betina berbentuk cekung dan yang jantan berbentuk cembung.
  6. Tepi mulut cangkang keong mas betina melengkung kedalam (a), sedangkan tepi cangkang keong mas jantan melengkung keluar (b), seperti yang terlihat pada gambar di bawah ini:

Siklus Hidup

Siklus hidup Pomacea canaliculata menurut (Joshi et al., 2001)

  • Ø Telur
  • Telur diletakkan pada malam hari pada tumbuhan, galengan dan barang lain (seperti ranting, ajir,dan batu) diatas permukaan air.
  • Kelompok telur berwarna merah muda cerah dan menjadi merah muda pudar ketika akan menetas.
  • Telur mentetas dalam 7 sampai 14 hari.
  • Ø Keong mas muda yang baru menetas dan Keong mas dewasa
  • Keong mas cepat besar dan dewasa.
  • Keong mas rakus makan.
  • Keong mas kawin selama 3 sampai 4 jam pada siang hari pada tumbuhan yang rimbun (rapat) yang mendapat air sepanjang tahun.
  • Keong mas bereproduksi dengan cepat. Mereka dapat bertelur 1000-1200 butir dalam sebulan. Dengan demikian, menghancurkan telur merupakan strategi pemberantasan yang efektif.

REFERENSI

Pratiwi, D. A. 2004. Biologi SMA X, Erlangga, Jakarta. Hal 145-223

Joshi, R. C. 2002. “Relation of Golden Apple Snail Size to Rice Seedling Damage in Transplanted and Direct Seedling Rice Cultivation”. IRRN, 27 June : 37-38.

Hendarsih, S., dan N. Kurniawati. 2009. “Keong mas, dari Hewan Peliharaan Menjadi Hama Utama Padi Sawah”, Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, Hal 385-403.

Dela Cruz M. S., and R. C. Joshi. 2001. Re-evaluation of the bioefficiency of commercial molluscicide formulations on the golden apple snail Pomacea canaliculata. Philipp. Agric. (in press).

Musman, M. 2004. Pengaruh Ekstrak Metanol Buah Penteut (Barringtonia asiatica) Terhadap Mortalitas Keong Mas (Pomacea canaliculata), Jurnal Natural, 4 (2) 99-11.