Kebutuhan Air Untuk Pengolahan Tanah

Tujuan dari pengolahan tanah terutama untuk memperbaiki tata udara tanah, menciptakan kondisi lumpur sebagai tempat tumbuh yang baik bagi padi sawah, membantu terciptanya lapisan kedap yang berguna membantu mencegah meresapnya air, serta memberantas gulma (Anonim, 1983, dalam Supriatno,M, 2003).

Dari hasil penelitian diketahui bahwa kebutuhan air untuk pengolahan lahan sawah merupakan jumlah yang besar, yakni anatar 175 – 230 mm/hari (Purba, 1974 dalam Supriatno,M, 2003). Hasil penelitian di Lembaga Pusat Penelitian Bogor menunjukkan angka 200 mm untuk kebutuhan pengolahan tanah. Angka 200 mm merupakan tanah yang bertekstur berat, cocok digenangi dan bahwa lahan itu belum bera selama lebih dari 2.5 bulan. Jika tanah itu dibiarkan bera lebih lama lagi maka kebutuhan air untuk penyiapan lahan adalah 250 mm.

Kebutuhan air untuk penyiapan lahan termasuk kebutuhan air untuk persemaian dan kebuhan air untuk pengolahan tanah yang dipengaruhi oleh sifat fisik tanah. Untuk menduga besarnya laju kebutuhan air pada pengolahan tanah dapat digunakan rumus Van de Goor – Zijlstra (1986) dalam Supriatno,M, 2003 sebagai berikut :
………………………………………………………………..         (15)
Ket :
LP  =   Kebutuhan air ditingkat persawahan (mm/hari)
M   =   Eo + P (mm/hari)………………………………………………….         (16)
Ket :
M  =  Kebutuhan air untuk mengganti akibat evaporasi dan perkolasi
P   =   Perkolasi
……………………………………………………………………           (17)
Ket :
Eo  =  Evaporasi terbuka yang diambil 1.1 x ETo selama penyiapan lahan
T    =  waktu yang dibutuhkan untuk penyiapan lahan (hari)
S    = Air yang dibutuhkan untuk penjenuhan dan ditambah dengan
genangan 50 mm, jadi 50 +200 = 250 mm
e     =  Bilangan dasar logaritma natural = 2.71828
Untuk tanah bertekstur berat tanpa retak, kebutuhan air untuk penyiapan lahan diambil 200 mm. ini termasuk air untuk penjenuhan dan pengolahan tanah. Kebutuhan air pada penyiapan lahan untuk palawija bervariasi dari 50 mm sampai 100 mm. jika pengolahan lahan untuk palawija dimulai segera setelah panen padi, pemberian air awal sebesar 50 mm (Anonim, 1986 dalam Supriatno, M,  2003).

Daftar Pustaka

Supriatno, M,  2003. Optimasi Sistem Pengelolaan Air Irigasi Di Daerah Irigasi Krueng Aceh (Tesis). Program Pasca Sarjana, Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh.