KEBIJAKSANAAN DIVIDEN

Kebijaksanaan dividen diartikan secara umum sebagai pembayaran laba perusahaan kepada pemegang sahamnya. Kebijaksanaan dividen adalah keputusan keuangan, yaitu dengan mempertimbangkan apakah pembayaran dividen akan meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Menurut Suad Husnan, kebijaksanaan dividen dapat diartikan :
·         Apakah laba yang diperoleh seharusnya dibagi-bagikan ataukah tidak.
·         Apakah laba sebaiknya dibagi dengan konsekuensi harus mengeluarkan saham baru, ataukah tidak perlu dibagi sehingga tidak perlu mengeluarkan saham baru.
Tetapi perlu dipertimbangkan untuk perusahaan di Indonesia yang go public di Bursa Efek Jakarta. Emiten yang tidak mengalami salah satu kondisi, antara lain selama 3 tahun berturut-turut tidak membayar dividen tunai (untuk saham), melakukan 3 kali cidera janji (atau obligasi) dapat dikenakan sanksidelisting (pembatalan pencatatan) sahamnya atau obligasinya dari bursa efek.
Di Amerika, pemerintahnya menekankan tiga masalah pokok dalam hal pembagian dividen, yaitu :
·         Peraturaii laba bersih, menyatakan bahwa dividen dapat dibayar dari laba tahun ini atau tahun lalu.
·         Larangan pengurangan modal untuk melindungi kreditor, untuk membayar dividen dengan mengurangi modal akan diartikan bukan membagikan laba.
·         Peraturan kepailitan menyatakan bahwa perusahaan tidak dapat membayar dividen pada saat pailit, kalau tidak, berarti memberi kepada pemegang saham dana yang berasal dari kredit.
Pertimbangan Tentang Membagi Dividen atau Tidak
Tiga pertimbangan yang dilakukan perusahaan terliadap distribusi dividennya.
·         Kalau perusahaan bisa mencari dana dari luar, maka keputusan untuk membagikan laba dan menerbitkan saham baru, sama saja akibatnya, jika tidak ada biaya penerbitan dan pajak.
·         Kalau ada biaya penerbitan, maka alternatif menahan laba dan tidak membagikan dividen akan lebih baik.
·         Tarif pajak yang lebih besar dibandingkan pajak atas capital gain, alternatif menahan laba bersih menarik, sejauh memberikan tingkat keuntungan memadai.
Terhadap berbagai bentuk pembayaran dividen (Van Home; 1988), banyak orang merasa bahwa stabilitas dividen berpengaruh positif terhadap harga pasar perusahaan. Dividen stabil mungkin cenderung memecahkan masalah ketidakpastian yang melekat dalam pikiran investor. Banyak pula emiten menganut target rasio pembayaran, yang menaikkan dividen jika merasa tingkat kenaikan laba dapat dipertahankan. Sedangkan penggunaan dividen ekstra memungkinkan perusahaan yang bersifat siklus mempertahankan rekor dividen biasa yang stabil dengan membayar dividen tambahan, jika laba sangat tinggi.