JAGUNG MANIS LAPORAN DASAR-DASAR AGRONOMI

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur tidak lupa kita ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita sehingga selalu dalam keadaan sehat walafiat sehingga dapat menyelesaikan laporan praktikum ini dengan baik, serta shalawat dan salam tidak lupa pula kepada junjungan alam Muhammad SAW yang telah menarik ummat manusia dari lembah kegelapan (jahiliyah) kea lam yang bercahayakan pengetahuan.

Penulisan laporan ini bertujuan untuk melakukan proses pembukuan tentang data-data dari hasil percobaan yang dilakukan dan dapat dijadikan bahan pembanding antara tahun ke tahun dari percobaan ini, laporan ini juga sebagai bentuk pertanggung jawaban mahasiswa yang mengikuti praktikum DASAR-DASAR AGRONOMI dari hal-hal yang telah dilakukan dilapangan serta data yang didapat.

Pada kesempatan ini Tim Penulis (kelompok 2 SEP ganjil) mengucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang yang telah terlibat dalam proses penyelesaian laporan ini, terutama kepada dosen serta para asisten yang telah banyak memberi masukan dan bantuan, dan juga kepada seluruh anggota kelompok yang turut berpartisipasi dalam penyelesaian laporan ini.

Akhirnya penulis hanya dapat berharap semoga laporan praktikum DASAR-DASAR AGRONOMI ini dapat bermamfaat bagi pembaca dan lebih umumnya lagi bagi petani Indonesia.

                                                                      Banda Aceh, Juni 2005

                                                                     Tim Penyusun

                                                                     Kelompok 2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………….

DAFTAR ISI …………………………………………………

TANGGAL DAN KEGIATAN ……………………………..

BAB I       Pendahuluan……………………………………..

  • 1 Latar Belakang …………………………………..
  • 2 Tujuan ……………………………………………

BAB II      Tinjauan Kepustakaan …………………………..

BAB III    Metode Penelitian ……………………………….

  • 1 Alat dan Bahan …………………………………..
  • 2 Pelaksanaan Percobaan ………………………….

BAB IV    Pengamatan………………………………………

BAB V      Hasil dan Pembahasan ………………………….

  • 1 Data Hasil Pengamatan …………………………
  • 2 Pembahasan …………………………………….

BAB VI    Penutup…………………………………………

  • 1 Kesimpulan ……………………………………..
  • 2 Saran ……………………………………………

DAFTAR KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN

TANGGAL DAN KEGIATAN

No TGL/BLN/THN Uraian Kegiatan
1 19/03/2005 Pengarahan praktikum
2 26/03/2005 Pengolahan tanah
3 02/04/2005 Penanaman benih
4 09/04/2005 Penyulaman
5 16/04/2005 Penyulaman dan pemeliharaan
6 23/04/2005 Pembubunan, pemupukan, penyemprotan fungisida, pengukuran tinggi tanaman, pengamatan jumlah daun dan penyiangan daun
7 30/04/2005 Pengukuran tinggi tanaman dan pengamatan jumlah daun
8 07/05/2005 Pengukuran tinggi tanaman, pengamatan jumlah daun, penyemprotan detain dan xavin
9 14/05/2005 Pengukuran tinggi tanaman
10 21/05/2005 Perhitungan tongkol jagung dan polong kacang
11 28/05/2005 Pengukuran diameter batang, panjang, lebar daun dan perhitungan tongkol jagung
12 04/06/2005 Perhitungan tongkol jagung
13 11/06/2005 Pemanenan

BAB I

PENDAHULUAN

  • 1 Latar Belakang

Umumnya tanah-tanah yang terdapat didaerah tropis memiliki tingkat kesuburan yang relative tinggi, di Indonesia khususnya aceh termasuk daerah yang beriklim tropis yang mempunya dua musim, yaitu musim kering dan musim penghujan. Kedua musim ini memberi pengaruh besar pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang hidup pada darah tersebut.

Berbagai macam tanaman dapat hidup didaerah ini termasuk salah satunya adalah jagung dan kacang-kacangan. Jagung termasuk salah satu tanaman yang dibudidayakan untuk memenuhi kebutuhan pangan dan menjadi makanan pokok didaerah tertentu. Faktor utama yang paling mendukung pembudidayaan tanaman ini adalah kondisi lahan sebagai media tumbuh dan pemupukan baik pupuk alam, seperti pupuk kandang, guano, kompos dan pupuk hijau maupun pupuk buatan, seperti TSP, KCL, Urea dan sebagainya. Yang sangat mempengauhi pertumbuhan dan perkembangannya.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pemupukan antara lain tepat cara, tepat waktu dan tepat dosis sehingga diperoleh hasil yang maksimun. Hal lain yang harus diperhatikan adalah cara-cara pemupukan dan hasil maksimun yang diperoleh berdasarkan cara-cara perlakuan pemupukan

Sebagian besar penduduk Indonesia hidup dari hasil pertanian, maka jagung manis ini juga merupakan salah satu tanaman yang dapat dibudidayakan dala memenuhi kebutuhan hidup, baik panan, sandang maupun papan dari hasil penjualan tersebut, karena jagung manis ini mempunyai nilai pasar yang tinggi, oleh karena itu tanaman jagung manis sangat cocok bila digunakan sebagai objek percobaan bagi para mahasiswa dan dijadikan salah satu tanaman utama untuk dibudidayakan.

  • 2 Tujuan Praktikum

Adapun tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan memahami cara pemupukan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis. Merekomendasi cara pemupukan yang terbaik untuk budidaya jagung manis.

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Jagung manis adalah sayuran yang sangat baik dan menguntungkan untuk diikut sertakan dalam pergiliran tiga bulanan dengan tanaman-tanaman lain yang cocok, sebaiknya sesudah suatu legume. Jagung manis sekarang adalah hasil panen khusus dan suatu bahan yang popular dalam sop timur dan masakan sayuran. Pada jagung hijau stadia pemetikan adalah sangat menentukan untuk kualitas hasil sesudah dimasak. Panen sudah siap sesudah dua bulan pertumbuhan dan harus dipetik bila biji telah berukuran penuh dan pada stadia masak susu atau akhir stadia masak susu. Pada cuaca kering peerlu pemberian air setiap minggu, terutama selama pemantapan pertumbuhan dan berbunga. Didaerah yang sangat basah atau pada waktu-waktu hujan yang sangat lebat (Williams, 1993).

Jagung manis adalah sayuran yang penting dan popular khususnya di amerika serikat. Secara keseluruhan jagung adalah bahan pangan bijian yang sangat penting bagi manusia dan ternak. Jagung adalah tanaman purba, sebagaimana ditunjukka dari sisaan kelobot. Jagung manis adalah tanaman herba monokotil. Dan tanaman semusim iklim panas. Tanaman ini berumah satu. Dengan bunga jantan tumbuh sebagai perbungaan ujung (tassel) Pada batang utama (poros atau tangkai), dan bunga betina tumbuh terpisah sebagai perbungaan samping (tongkol) yang berkembang pada ketiak daun. Tanaman ini menghasilkan satu atau beberapa tongkol. Kadang-kadang bunga jantan tumbuh paa ujung tongkol, dan bunga betina pada tassel (Vincent, 1998)

Bila tanah lembab waktu jagung ditanam, maka tanah tak perlu dialiri lagi hingga tinggi jagung mencapai 20 cm. Bila tanah kering maka dibiarkan air itu mengalir didalam parit antara barisan-barisan jagung, tetapi jagalah supaya jangan terlalu banyak hingga tergenang air. Tanah disekeliling jagung harus digemburkan dan dibersihkan dari rumput atau tanaman pengganggu lainnya (Ende-Flores, 1984).

Unsur hara yang penting bagi pertumbuhan tanaman jagung ialah N, P dan K. Varietas jagung yang berumur dalam lebih tanggap terhadap pemupukan (memerlukan pupuk lebih banyak). Selain itu dosis pupuk juga bergantung pada jenis lahan, jenis tanah dan kesuburannya, juga resed dari pemberian pupuk pada tanaman sebelumnya. Pupuk P dan K cukup diberikan satu kali bersamaan saat tanam. Sebagai patokan, dosis pupuk TSP sebanyak 40-80 kg / ha dan KCL 50 kg / ha. Pupuk N diberikan tiga kali, yaitu pertama (pupuk dasar) sebanyak sepertiga bagian pada waktu tanam, kedua sebanyak sepertiga bagian pada saat umur 25-30 hari setelah tanam dan ketiga sebanyak sepertiga bagian pada umur 40-45 hari setelah tanam (Dirjen Tanaman Pangan dan Holtikultura, 1994).

Pada jagung, hybrid dapat dibuat secara manual. Morfologi tanaman jagung yang berumah satu mempermudah perlakuan emaskulasi untuk mendahului antesis, yaitu dengan menarik atau mematahkan tangkai bunga jantan. Cara praktis yang umum digunakan dalam memproduksi biji jagung hybrid, sperti dijelaskan oleh Craig, ialah dengan cara menanam beberapa deretan tanaman betina, kemudian diselingi dengan sejumlah tanaman jantan, diselingi lagi dengan tanaman betina dan seterusnya. Dengan cara demikian dapat dihasilkan panenan dari induk betina secara terpisah dan kemurnian biji hybrid pun dapat terpelihara. Deretan tanaman jantan kadang-kadang dirusak secara sengaja atau rapuh sendiri setelah penyerbukan (James,1991).

BAB  III

METODE PENELITIAN

3.1 Alat dan Bahan

  1. Alat
  • – Cangkul
  • – Gembor
  • – Timba
  • – Penyemprot
  • – Timbangan
  • – Papan Nama
  • – Ajir bamboo
  • – Tali raffia
  • – Alat tulis menulis
  1. Bahan
  • – Benih jagung manis
  • – Pupuk urea
  • – TSP
  • – KCL
  • – Insektisida Furadan atau Carboforan
  • – Insektisida monocrotofos 15 WSC (Azodrin)
  • – Fungisida Dithane M-45

3.2 Pelaksanaan Percobaan

  1. Pengolahan Tanah

            Bedengan atau tanah diolah pada lapisan top soil (permukaan tanah) dengan menggunakan cangkul. Bedengan dibuat dengan ukuran panjang 4 m dan lebar 3 m. Jarak antar bedengan sekaligus sebagai saluran drainase adalah 0,5 m dan diusahakan kedalamannya 20 cm. Tanah diolah seminggu sebelum penanaman dilakukan.

  1. Perlakuan cara pemupukan

            Setelah bedengan atau tanah siap diolah maka setelah penanaman benih aplikasi cara pemupukan dilakukan. Adapun cara pemupukan ( CP ) yang diberikan terdiri dari dari 3 macam, yaitu :

  • – Cara pemupukan 1 (CP1) = pupuk diberikan dengan cara larikan
  • – Cara pemupukan 2 (CP2) = Pupuk diberikan dengan cara disebar
  • – Cara pemupukan 3 (CP3) = Pupuk ditugal mengitari tananam

            Masing-masing cara pemupukan dilakukan ulangan sebanyak 3 kali, dan didapat 9 bedengan.

  1. Penanaman

            Penanaman dilakukan dengan bantuan ajir bamboo dan tali raffia. Kedalaman tanam benih 4-5 cm, jarak tanam yang dicoba 80 x 40 cm.

Jarak terpinggir adalah setengah jarak tanam. Bedengan yang telah ditugal disi (ditanam) 2 butir benih jagung. Bersamaan dengan menanam benih berikan sedikit Furadan atau Carbofuran (0,17) ke dalam lubang tanam. Tujuannya untuk mengatasi serangan lalat bibit pada awal masa pertumbuhan. Kebutuhan benih per hektar antara 6-8 kg.

  1. Pemupukan

            pupuk yang diberikan adalah 200 kg urea per hektar (4 g per lubang atau 240 g per bedeng), 300 kg TSP per hektar (6 g per lubang atau 360 g per bedeng), dan 200 kg KCl  per hektar (4 g per lubang atau 240 g per bedeng). Pemupukan pertama ini dilakukan pada saat tanam dengan cara larikan, disebar, dan ditigul mengitari tanaman. Pemupukan kedua dilakukan pada umur 28 hari setelah tanam dengan cara yang sama. Pupuk yang diberikan hanya urea sebanyak 250 kg per hektar (5 g per lubang tanam atau 300 g per bedeng). Pupuk diberikan sedalam 10 cm.

  1. Pemeliharaan
  2. Penyulaman

       Penyulaman dilakukan pada umur 2 minggu dilakukan jika ada tanaman yang tidak hidup.

  1. Penyianagan dan Pembubunan

       Penyiangan pertama dilakukan pada umur 3 minggu setelah tanam, kemudian dilakukan juga pembubunan.

  1. Penyemprotan

   Pada minggu ke 3 juga dilakukan penyemprotan fungisida yang dicampur dengan insektisida. Pada umur 4 minggu taburkan Furadan di pucuk tanaman. Pada umur 5 minggu dilakukan penyemprotan, penyiangan gulama serta pembubunan.

  1. Penyiraman

   Penyiraman dilakukakan pada setiap sore kecuali jika hari hujan. Air merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam budidaya tanaman jagung manis, terutama pada awal fase pertumbuhannya. Mekanisme penyiraman diluar jadwal praktikum dilakukan secara bergilir oleh praktikan dan dibuat absen secara khusus.

BAB IV

PENGAMATAN

  1. Pada satu minggu setelah tanam dihitung berapa persen benih yang berhasil tumbuh pada setiap bedeng !
  2. Dicatat saat keluar bunga jantan (tassel) dan kapan saat keluar bunga betina (silk) 75 %.
  3. Dipilh 10 tanaman contoh secar acak dan diamati setiap minggu;
  • – Tinggi tanaman
  • – Hitung jumlah daun
  1. Saat umur 8 minggu ;
  • – Diukur lingkar batang (10 cm dari permukaan tanaman)
  • – Panjang dan lebar daun ke-8 dari atas dan diukur luas daun dengan metode Peafee (p x l daun ke-8 x 0,75 x 9,39).
  1. Saat panen
  • – Jumlah tongkol / tanaman
  • – Bobot tongkol berkelobot dan tanpa kelobot
  • – Beberapa bagian tongkol yang tidak berbiji
  • – diukur tongkol tanpa kelobot (panjang dan diameter)
  • – Diperkirakan jumlah biji per tongkol (bobot pipilan kering)
  • – Hasil per bedeng tanpa tanaman pinggir.

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah:

  1. Jagung manis adalah salah satu tanaman budidaya yang memiliki nilai ekonomis tinggi
  2. Ada tiga cara pemupukan, yaitu dengan cara disebar, alur dan ditugal
  1. Dalam pemupukan yang harus diperhatikan adalah ketepatan cara, waktu serta dosis
  2. Hasil yang paling banyak terdapat pada bedeng CP3 (cara tugal).

6.2 Saran

Disarankan kepada para dosen dan asisten untuk praktikum tahun berikutnya agar dapat lebih meningkatkan dan lebih jeli dalam membimbing para praktikan dilapangana supaya tidak terjadi kesalahan-kesalahan dalam praktikum serta kekeliruan-kekeliruan dalam pengisian data.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Dirjen Tanaman Pangan dan Holtikultura, 1994, Pedoman Rekomendasi Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Pangan, Jakarta.

Ende-Flores, 1984, Usaha Perkarangan, PT. Nusa Indah, Jakarta.

Rubatzky Vincent E, 1998, Sayuran Dunia I edisi kedua, ITB, Bandung.

Weish R. James, 1991, Dasar-Dasar Genetika dan Pemuliaan Tanaman, Erlangga, Jakarta.

Williams C . N, 1993, Produksi Sayuran di Daerah Tropika, UGM, Yogyakarta.