INFEKSI HIV DAN DRUG RESISTEN TB

Makin tinggi dan besarnya jumlah penderita yang terinfeksi HIV dan keterlambatan pengenalan dan diagnosa Tuberkulosa ditemukan dalam hubungan dengan besarnya kejadian MDR TB pada pasien yang terinfeksi HIV di USA. Shafer melakukan studi sewaktu tentang trend dan pola transmisi di kota New York dengan menggunakan restriction fragment length polymorphism (RFLP) dan menemukan kelompok dengan kasus MDR-TB, khususnya pada pasien yang terinfeksi HIV yang mana proporsinya tidak seimbang dengan penyakit resistensi obat. Survey pada 167 kasus tuberkulosis dilakukan pada rumah sakit New York selama tahun 1992-1993 menunjukkan bahwa penderita HIV lebih mudah dan signifikan untuk terinfeksi dengan MDR-TB. Sungguh 79% dari kasus ditunjukkan oleh RFLP yang kemudian dapat mengelompokkan kedalam transmisi yang jelas.

Hubungan antara HIV/AIDS dan drug-resistant tuberculosis berdasarkan alasan berikut.
(i) Peningkatan jumlah kasus tuberculosis pada pasien HIV-AIDS akan meningkatkan jumlah kasus resistensi obat primer
(ii) Terapi tuberculosis yang berlebihan karena dipikirkan peningkatan jumlah kasus akan lebih meningkatkan kasus dengan resistensi obat didapat.
(iii) Pada penderita HIV yang immunocompromised akan menyebabkan penurunan efektivitas obat anti-tuberculosis dan kemungkinan akan lebih meningkatkan kasus dengan resistensi obat didapat
(iv) Malabsorpsi yang disebabkan obat anti-tuberkulosa ditunjukkan tinggi frekuensinya pada pasien AIDS, yang diperkirakan karena berbagai sebab seperti HIV, parasit, atau enteropati lain.

Secara potensial hal ini dapat terjadi pada berbagai tingkatan obat yang menghasilkan resistensi obat didapat. Akhirnya bagaimanapun beberapa studi di India dan di Asia timur lain menghasilkan kesimpulan akan tingginya prevalensi HIV seropositif, yang sebelumnya telah dilaporkan prevalensi yang sangat rendah dari MDR-TB pada penderita seropositif HIV, yang bertentangan dengan literatur dari barat. Hal ini tidak akan terlalu jauh sebelum menyaksikan suatu gelombang yang cepat dari MDR-TB pada penderita HIV, jika data yang sudah ada tidak diperhatikan