ILMU PRODUKSI ANEKA TERNAK SIKLUS HIDUP LEBAH

ILMU PRODUKSI ANEKA TERNAK
SIKLUS HIDUP LEBAH

Oleh
Andika Hendra S 155050109111003
Desyana Intan Aristanti 155050109111005
Nada Atika Rana Taklim 155050109111006
Muhammad Rahmansyah 155050109111007
Randi Akbar 155050109111010
Dicka Pratama 155050109111011

Kelas H

UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lebah merupakan organisme serangga yang menguntungkan manusia karena berperan sebagai penyerbuk tanaman yang dapat meningkatkan produksi tanaman disekitar peternakan lebah madu. Lebah madu dalam mengambil nektar dan tepung sari, tidak merusak tanaman. Hal ini disebabkan karena siklus hidup lebah mulai dari telur, larva, pupa sampai imago berada di dalam sarang. Lebah (Apis sp.) dapat menghasilkan produk-produk yang berguna untuk kesejahteraan manusia.
Beternak lebah madu merupakan suatu usaha yang menguntungkan, karena madu yang dihasilkan mempunyai nilai gizi yang tinggi. Selain madu yang merupakan hasil utama, juga ada hasil sampingannya seperti Malam lebah, Tepungsari (pollen), Royal Jelly dan lain sebagainya.
Peningkatan populasi lebah atau koloni sangatlah diperlukan dalam upaya meningkatkan porduksi madu dan penghasilan peternak lebah. Untuk meningkatkan populasi lebah perlu melakukan perkawinan guna menghasilkan telur. Kegiatan beternak lebah madu juga bermanfaat bagi fungsi ekosistem yang berkesinambungan. Lebah madu merupakan serangga yang membantu proses penyerbukan (polinator) berbagai macam tumbuhan, baik tanaman budidaya, maupun tumbuhan liar. Lebah madu merupakan polinator yang sangat efektif dan efisien. Hasil dari polinasi pada bunga menyebabkan tanaman berbuah.
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui siklus hidup dari lebah madu.

PEMBAHASAN
Lebah madu tergolong insekta yang daur hidupnya mengalami metamorfosa lengkap. Fase pertumbuhannya dimulai dari telur menjadi larva, larva menjadi pupa, kemudian pupa tersebut berubah menjadi lebah dewasa. Lama perkembangan masing-masing stadia berbeda-beda.
Madu dikenal manusia sejak zaman purbakala sebagai bahan obat dan digunakan dalam upacara agama, serta sampai meluas sebagai bahan makanan dan kosmetik. Menurut Standarisasi Nasional Indonesia (SNI) 01-3545-1994, madu adalah cairan manis yang dihasilkan oleh lebah madu dari berbagai sumber nektar (Pusat Standarisasi Industri, 1994). Lebih lanjut disebutkan bahwa salah satu indikator madu dinyatakan memenuhi syarat adalah madu berkadar air maksimal 22% (Pusat Standarisasi Industri, 1994).
Lebah menjalani metamorphosis lengkap (holometabola) sehingga terdapat empat tahap bentuk kehidupan, telur, larva, pupa, dan imago. Telur yang menetas akan menjadi larva. Pada tahapan ini, lebah pekerja akan memberi larva makanan berupa serbuk sari, nectar, serta madu. Sebagian nectar yang dikumpulkan oleh lebah pekerja disimpan sebagai madu. Setelah beberapa hari, larva berganti menjadi pupa dan seterusnya menjadi anak lebah.
Kehidupan lebah dimulai dari telur, kemudian setelah tiga hari telur berkembang menjadi larva. Periode awal larva, larva berkembang dalam sel terbuka, dan diberi makan oleh lebah perawat. Makanan pertama yang didapatkan adalah royal jelli, kemudian dicampur dengan pollen dan nektar. Namun calon lebah ratu diberi makanan royal jelly secara terus menerus. Setelah sekitar 5 hari (6 hari untuk calon lebah jantan), lebah pekerja menutup sel. Kemudian larva berkembang menjadi pupa (kepompong). Pada masa kepompong, lebah tidak makan. Pada masa ini terjadi perubahan dalam tubuh pupa untuk menjadi lebah sempurna. Lebah akan keluar dari sel menjadi lebah sempurna atau lebah dewasa dengan menerobos penutup sel yang terbuat dari lilin.

a. Telur
Telur lebah madu mempunyai bentuk oval memanjang, sedikit melengkung, dan berwarna putih seperti mutiara. Waktu perkembangan dan ukuran telur dari masing-masing kasta (strata) sangat bervariasi, karena keduanya dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Telur-telur lebah ratu ada yang bertunas dan tidak. Hasil telur-telur bertunas akan berkembang menjadi ratu atau lebah pekerja, tergantung ukuran sel dan makanan yang diperolehnya, sedangkan telur yang tidak bertunas akan menghasilkan lebah jantan.

b. Larva
Larva lebah madu menyerupai ulat berwarna putih, tidak memiliki kaki, antena, sayap atau sengat, tetapi memiliki mulut sederhana yang digunakan untuk menelan pakan yang diberikan oleh lebah pekerja di dalam sel. Waktu yang diperlukan dalam stadia larva diantara kasta lebah berbeda-beda. Pada larva lebah jantan, perkembangan untuk menyelesaikan fase tersebut membutuhkan waktu yang lebih panjang dibanding lebah ratu maupun lebah pekerja. Ketika larva memasuki fase pupa, lebah pekerja akan menutupi pintu sel rapat-rapat. Pada kondisi ini, terjadi peruabahan tercepat pada tubuh pupa dengan ditandai tumbuhnya sayap dan kaki. Setelah selesai proses metamorphosis, lebah dewasa muncul dari pupa dalam bentuk lebah sempurna (Tim Karya Tani 2009).

c. Pupa
Pupa adalah fase dimana terjadi perubahan besar untuk lebah dari tempayak yang kemudian akan menjadi seekor lebah dewasa. Tubuhnya memperlihatkan karakteristik lebah dewasa, tetapi sayapnya masih kecil dan belum berkembang. Lama waktu stadium pupa berakhir sekitar 7 sampai 8 hari untuk lebah ratu, 11 sampai 12 hari untuk lebah pekerja dan bagi lebah jantan adalah 14 hari, kemudian diikuti dengan berakhirnya pergantian kulit menuju tahap dewasa.

d. Dewasa
Dewasa merupakan bentuk akhir dalam siklus hidup lebah. Ratu adalah lebah penelur seumur hidup untuk menjamin kelestarian koloni. Lebah ratu melakukan perkawinan hanya dalam satu musim kawin dengan beberapa lebah jantan pilihannya. Perkawinan terjadi diudara (kawin terbang) berlangsung selama 2-10 hari. Jumlah telur yang dihasilkan pada awal bertelur biasanya sedikit, tetapi lama kelamaan telurnya bertambah kira-kira 500-1000 butir telur sehari.
Ratu dapat hidup selama 5-7 tahun dalam suatu koloni, namun, kemampuan bertelurnya mulai menurun pada tahun ke tiga. Selain sebagai mesin hidup penghasil telur, lebah ratu juga berperan sebagai pabrik penghasil senyawa kimia berupa feromon yang merupakan bahan pemersatu koloni. Lebah pekerja mempunyai organ reproduksi yang tidak berkembang dengan sempurna, tetapi lebah tersebut mampu melakukan semua tugas didalam koloni dengan organ yang dimilikinya.
Tugas-tugas didalam sarang diantaranya adalah membuat sisiran sarang, memelihara telur, larva dan pupa, menyediakan makanan untuk ratu dan jantan, mempertahankan koloni dari serangan musuh, mengatur 5 temperatur dan kelembaban dalam sarang, serta mematangkan dan menyimpan madu. Jumlah lebah pekerja dalam satu koloni sangat bervariasi. Masa hidup lebah pekerja rata-rata hanya 4 minggu sampai 6 minggu. Lebah jantan hanya mempunyai fungsi untuk mengawini ratu. Lebah ini mempunyai mata yang besar, antena yang panjang dan sayapnya lebih besar dari kedua kasta. Lebah jantan badannya lebih besar dibanding lebah pekerja dan jumlahnya hanya beberapa ratus saja. Pada masa paceklik, anak-anak jantan dan lebah jantan akan dibunuh oleh lebah rumah tangga karena tidak dikehendaki.Berikut tabel siklus hidup lebah.
No Umur/Lebah Ratu Pekerja Pejantan
1 Periode Telur 3 3 3
2 Periode Larva 5,5 6 6,5
3 Periode Pupa/Kepompong 7,5 12 14,5
4 Muncul Lebah Dewasa Pada Hari Ke 16 21 24
Jumlah Hari 16 21 24

Proses perkawinan terjadi diawal musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yang akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, setelah perkawinan pejantan akan mati dan sperma akan disimpan dalam Spermatheca (kantung sperma) yang terdapat pada ratu lebah. Kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang bagi ratu untuk bertelur.
Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yang masih kosong dalam sisiran. Sebutir telur diletakkan didasar sel. Tabung sel yang telah berisi telur akan diisi madu dan tepung sari oleh lebah pekerja dan setelah penuh akan ditutup lapisan tipis yang nantinya dapat ditembus oleh penghuni dewasa. Setelah mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan.
Ratu Apis cerana mampu bertelur 500-900 butir per hari dan ratu Apis melifera mampu bertelur 1500 butir per hari. Jika kondisi iklim memungkinkan, lebah ratu akan melakukan perkawinan setelah 5 atau 6 hari keluar dari sel. Lebah ratu akan meletakkan telur 36 jam atau lebih setelah keluar dari sel. Mereka masih tinggal di dalam sarang sekitar 12-13 hari hingga mereka dewasa secara seksualitas. Kemudian mereka mulai melakukan perkawinan selama siang dan sore hari.

KESIMPULAN
Siklus hidup lebah madu dimulai dari telur yang kemudian menjadi larva, larva menjadi pupa, dan pupa menjadi lebah dewasa. Setelah tiga hari, telur akan berubah menjadi larva.
Telur lebah madu mempunyai bentuk oval memanjang, sedikit melengkung, dan berwarna putih seperti mutiara.Larva lebah madu menyerupai ulat berwarna putih, tidak memiliki kaki, antena, sayap atau sengat, tetapi memiliki mulut sederhana. Pupamemperlihatkan karakteristik lebah dewasa, tetapi sayapnya masih kecil dan belum berkembang. Dewasa merupakan bentuk akhir dalam siklus hidup lebah.

DAFTAR PUSTAKA
Pusat Standarisasi Industri. 1994. Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3545-
1994: Madu. Departemen Perndustrian RI, Jakarta.
Sihombing, D. T. H. 1997. Ilmu Ternak Lebah Madu. Gajah Mada University
Press, Yogyakarta.
Sumoprastowo, R. M. dan A. Suprapto. 1980. Beternak Lebah Madu Modern.
Brarata Karya Aksara, Jakarta.
Tim Karya Tani. 2009. Pedoman Budidaya Beternak Lebah Madu.CV. Nuansa
Aulia. Bandung.
Winston, M. L. 1987. The Biology of Honey Bee. Harvard University Press,
England.