Hakikat Kurikulum

Hakikat Kurikulum | Secara harfiah kurikulum berasal dari kata currere yang artinya jarak antara batasan start dan finish. Berdasarkan pengertian tersebut, kurikulum dalam arti sempit adalah sejumlah mata pelajaran yang harus diselesaikan oleh peserta didik dalam setiap satuan pendidikan.

Menurut Undang-Undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003, kurikulum diartikan sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Menurut William B Ragan, kurikulum ialah semua pengalaman anak yang menjadi tanggung jawab sekolah. Robert S Flaming juga sependapat dengan Ragan mengenai kurikulum, yaitu kurikulum pada sekolah modern dapat didefinisikan sebagai seluruh pengalaman belajar anak yang menjadi tanggung jawab sekolah.

David Praff, mengartikan kurikulum sebagai seperangkat organisasi pendidikan formal atau pusat-pusat pelatihan. Defini tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

  • Rencana tersebut dalam bentuk tulisan
  • Rencana itu ialah rencana kegiatan
  • Kurikulum berisikan arah pengembangan siswa, bahan, alat, cara evaluasi, dan kualitas guru yang diperlukan
  • Kurikulum dilaksanakan dalam pendidikan formal
  • Kurikulum disusun secara sistemik
  • Pendidikan latihan mendapatkan perhatian

Nengly dan Evaras menyatakan bahwa kurikulum adalah semua pengalaman yang direncanakan dan dilakukan oleh sekolah untuk menolong para siswa dalam mencapai hasil belajar kepada kemampuan siswa yang paling baik.

Donald F Gay membagi empat perumusan kurikulum yaitu sebagai berikut:

  • Kurikulum terdiri atas sejumlah bahan pelajaran yang secara logis
  • Kurikulum terdiri atas pengalaman belajar yang direncanakan untuk membawa peubahan perilaku anak
  • Kurikulum merupakan disain kelompok social untuk menjadi pengalaman belajar anak di sekolah
  • Kurikulum terdiri atas semua pengalaman anak yng mereka lakukan dan rasakan di bawah bimbingan belajar.

Inlow berpendapat bahwa kurikulum adalah susunan rangkaian dari hasil belajar yang disengaja. Kurikulum menggambarkan (atau paling tidak mengantisipasi) dari hasil pengajaran.

Menurut Saaylor, kurikulum adalah keseluruhan usaha sekolah untuk mempengaruhi proses belajar mengajar baik langsung di kelas, tempat bermain atau di luar sekolah.

Dengan demikian, dari beberapa hakikat kurikulum yang telah disebutkan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah suatu program pendidikan yang terdiri atas sekumpulan bahan ajar dan pengalaman belajar yang direncanakan secara sistematis yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan.

Melihat perubahan yang begitu dramatis tempat kerja yang memiliki pengaruh yang sangat penting, Serikat Pekerja Amerika Serikat mempersiapkan laporan SCANS (The Secretary’s Commission on Achieving Necessary Skill) untuk Amerika 2000 atau komisi sekretaris dalam pencapaian keterampilan tertentu. Laporan tersebut merekomendasikan bahwa kurikulum sebaiknya mencakup :

  • Keterampilan dasar, yang meliputi kemampuan membaca, menulis, operasi matematika, dan mendengarkan serta berbicara secara efektif.
  • Keterampilan berpikir meliputi kemampuan berpikir kreatif, membuat keputusan, menyelesaikan masalah, dan visualisasi.
  • Kualitas pribadi meliputi tanggung jawab, harga diri, kemampuan intrapersonal yang baik, manajemen diri dan kesatuan.
  • Lima dasar kompetensi : penggunaan sumber, informasi, teknologi, keterampilan interpersonal, dan system berpikir.