FUNGSI-FUNGSI TOPOGRAFI

Topografi merupakan gmbaran variabilits permukaaan bumi, yang biasanya berasosiasi dengan ciri-ciri bentuk permukaan seperti varisi relief suatu daerah. Untuk menggambarkan secara lebih sederhana dapat digunakan pengertian-pengertian bentang lahan, seperti perbukitan, lembah dan dataran. Topografi suatu wilayah dapt digambarkan dalam SIG dengan data elevasi digital. Data ini terdiri dari sejumlah besar titik elevasi yang menyebar di seluruh daerah yang digambarkan. Titik-titik ini umumnya diorganisasikan sebagai grid titik sebagai bentuk raster dari organisasi tersebut. Alternatif penyajian lain adalah TIN ( Triangulated Irregular Network) yang menggunakan sistem vektor yang mempunyai satuan terkecil berupa faset segitiga. Dalam suatu TIN, jaringan faset segitiga diturunkan dari SIG atau dari perangkat titik-titik contoh elevasi (dari pengukuran di lapang atau GPS) yang kemudian dapat dimanipulasi sebagai poligon atau vektor dari elevasi, lereng, aspek dan parameter lain yang dapat ditetapkan pada atribut poligon.
Topografi dapat dipergunakan untuk mempelajari data selain elevasi. Berbagai ciri-ciri yang mempunyai perubahan nilai kontinyu pada suatu daerah dapat ditampilkan sebagai suatu permukaan sehingga dinamika proses di permukaan tersebut dapat dipahami. Data geologi, aerogmatik, dan geokimia sering ditampilkan sebagai suatu bidang permukaan. Contoh lain adalah tingkat kebisingan di sekitar bandar udara, atau tingkat polusi dalam suatu danau juga dapat digambarkan sebagai permukaan topografi. Aplikasi fungsi topografi sangat banyak dipakai saat ini untuk keperluan pemetaan polusi di daerah industri atau daerah pertanian intensif.
Fungsi topografi dipakai untuk memperhitungkan nilai-nilai tertentu. Kebanyakan fungsi-fungsi topografi menggunakan tetangga-tetangganya untuk menandai terain local. Parameter terain yang palinh sering dipakai adalah lereng dan aspek, yang dihitung dengan menggunakan elevasi data dari berbagai titik berdekatan.
Lereng didefinisikan sebagai besarnya perubahan elevasi dibandingkan ke panjang bidang datar. Aspek adalah arah lereng menghadap yang biasanya dinyatakan dalam derajat sudut antara 0 sampai 360. konsepnya, perhitungan lereng dan aspek pada suatu titik dapat dibayangkan sebagai ketepatan suatu bidang kenilai elevasi dari lingkungannya. Kemiringan dan arah bidang adalah lereng dan aspek dari titik tersebut. Pada gambar 6-23, lereng dapat dihitung kearah-X dan arah Y, atau kea rah maksimum. Arah maksimum ini disebut juga gradient.
Lereng biasanya diukur dalam derajat atau persentase perubahan elevasi dibagi jarak horizontal bersangkutan. Sedangkan aspek didefinisikan dari sudut horizontal, yang biasanya diukur dalam derajat azimuth,yang merupakan sudut yang dibentuk dari pergerakan jarum jam dari uatara (gambar 6-24). Sudut vertical atau sudut elevasi adalah sudut positif yang diukur dari horizontal ke suatu garis yang digambar tegak lurus ke permukaan. Sudut ini adalah 900 dikurangi dengan besarnya gradient.
Lereng dan aspek juga umum dipakai untuk keperluan lain selain elevasi. Pengukuran lereng biasanya juga dipakai untuk analisis gravitasi dan aeromagnetic pada bidang geologi. Pada penentuan daerah pemukiman nilai lereng dapt dihitung sebagai biaya pegelolaan lahan. Tingginya nilai lereng dapat menunjukkan adanya perubahan biaya yang berhubungan langsung dengan jarak. Daerah tertentu dapt juga menggambarkan zona potensi konflik atau untuk keperluan investasi. Fungsi topografi lain yang penting adalah iluminasi, model pandangan samping, dan pangdangan perspektif.