Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Usaha Budidaya Perikanan

Setiap usaha pasti mempunyai faktor–faktor yang mempengaruhi jalannya usaha, baik itu yang menghambat maupun yang memperlancar usaha tersebut. Faktor pen-dukung merupakan faktor–faktor yang dapat memperlancar kegiatan budidaya ikan tawes, diantaranya adalah :
• Pemeliharaan ikan tawes relatif lebih mudah.
• Kondisi perairan dan lingkungan usaha yang sesuai dengan habitat ikan.
• Sumber air dekat dengan lokasi usaha.
• Tersedianya sumber daya alam dan sumber daya manusia.
• Harga jual ikan tawes yang relatif tinggi.
• Adanya lahan yang belum termanfaatkan dan sangat baik bila digunakan untuk usa-ha budidaya, sehingga bila lahan tersebut diolah dengan baik akan membantu meningkatkan pendapatan keluarga.
• Adanya teknologi budidaya ikan yang lebih efektif dan lebih efisien.
• Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, maka permintaan ikan juga semakin meningkat.
• Adanya dukungan dari pemerintah Usaha budidaya ikan tawes dalam pemasarannya mempunyai jaringan distribusi yang mantap di daerah tertentu.
• Mempunyai organisasi dan kelompok kerja yang aktif dan produktif.
• Mempunyai kemampuan untuk mempro-duksi ikan dengan ukuran yang sesuai dengan permintaan konsumen.
• Mempunyai kemampuan dalam membe-rikan kesejahteraan yang relatif memadai bagi karyawan dan keluarga.
• Mempunyai tenaga kerja yang cukup berpengalaman dari segi teknis budidaya.
• Beberapa faktor yang menjadi hambatan dalam usaha budidaya ikan tawes, diantaranya adalah :
• Peralatan pengontrolan kualitas air yang masih kurang.
• Belum adanya tenaga ahli khususnya di bidang perikanan yang membantu dalam pelaksanaan usaha.
• Pertumbuhan ikan tawes yang relatif cepat, Tingginya biaya produksi dalam kegiatan usaha budidaya ikan.
• Pemasaran ikan yang jauh keluar kota, sehingga mempengaruhi kualitas ikan dan bahkan ikan mudah stress diperjalanan dan akhirnya banyak yang mati sehingga kesegaran ikan tidak tahan lama.
• Rendahnya minat penduduk lokal dalam mengkonsumsi ikan tawes, sehingga pema-saran untuk daerah lokal masih rendah.
• Manajemen pengelolaan masih sederhana.
• Adanya persaingan dengan komoditi per-ikanan dan pengusaha perikanan lainnya.
• Kemungkinan berdirinya usaha baru dengan teknologi yang lebih baik.
• Dalam jangka waktu panjang belum dapat memenuhi kenaikan permintaan.
• Kurang adanya kepercayaan dari penyedia dana baik investor maupun bank terhadap usaha budidaya perikanan karena adanya resiko ketidakpastian yang tinggi, sehingga petani ikan kesulitan dalam memperoleh dana dalam upaya pengembangan usahanya.
• Belum mantapnya pola perencanaan dan pembinaan tenaga kerja yang dapat memenuhi perkembangan usaha