Diet Tinggi Lemak

Pendahuluan

Lemak merupakan komponen gizi yang sangat penting bagi tubuh. Fungsi pertama lemak sebagai pemasok energi tertinggi, yaitu 9 kal/g. Jumlah pasokan tersebut lebih tinggi dari karbohidrat maupun protein yang hanya 4 kal/gram. Fungsi kedua sebagai sumber energi yang lebih diutamakan dalam tubuh. Fungsi ketiga sebagai komponen struktural tubuh dalam membran sel dan sebagai kerangka senyawa-senyawa mirip hormon yang dikenal sebagai “prostaglandin” (Subroto, 2008).

Selain memiliki fungsi yang sangat vital dalam tubuh, lemak pun kerap dituding sebagai penyebab munculnya sejumlah penyakit degeneratif seperti kanker, hipertensi, penyakit jantung, stroke, dan diabetes jika dikonsumsi secara berlebihan. Hal ini disebabkan kelebihan lemak akan dikonversi menjadi lemak tubuh dan disimpan dalam sel-sel lemak. Oleh sebab itu, konsumsi lemak tetap penting, tetapi harus dibatasi dan dipilih jenis lemak yang tepat (Subroto, 2008).

 Makanan tinggi lemak, terutama lemak jenuh dan kolesterol, merupakan penyebab timbulnya penyakit degeneratif. Walaupun demikian, lemak juga sangat penting bagi tubuh, misalnya perannya dalam transport vitamin larut lemak (A, D, E, dan K). Umumnya, para ahli gizi menganjurkan konsumsi lemak dibatasi hingga kurang dari 30% total kalori. Lemak yang perlu dikurangi terutama lemak jenuh, asam lemak trans (margarin), dan lemak omega-6. Sementara asupan asam lemak omega-3 dan asam lemak tak jenuh tunggal perlu ditingkatkan. Sumber lemak omega-6 yang perlu dihindari adalah daging dan minyak sayur seperti minyak kedelai, minyak bunga matahari, dan minyak jagung. Sumber asupan lemak tak jenuh tunggal yang perlu ditingkatkan adalah kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun, dan minyak lobak. Sementar asupan lemak omega-3 dapat diperoleh dari ikan dan minyak biji rami (Subroto, 2008). Berikut ini daftar makanan yang berkadar kolesterol tinggi (Kusuma, 2008) :

  • Otak babi : 2.500 mg/dl
  • Otak sapi : 2.100 mg/dl
  • Ginjal sapi : 690 mg/dl
  • Hati dan jeroan : 375 mg/dl
  • Kuning telur : 275 mg/dl
  • Udang : 130 mg/dl
  • Daging babi : 70 mg/dl
  • Daging sapi : 70 mg/dl
  • Daging kambing : 70 mg/dl
  • Daging ayam : 60 mg/dl
  • Minyak babi : 95 mg/dl
  • Keju : 35 mg/dl
  • Susu : 33 mg/dl

Klasifikasi kadar lemak darah (kolesterol total, LDL, HDL, trigliserida)

Hasil pemeriksaan kadar lemak darah sangat penting untuk mengetahui seseorang menderita dislipidemia atau tidak. Pemeriksaan dilakukan setelah puasa 12-16 jam (selama puasa hingga pengambilan darah tidak boleh makan dan minum, kecuali air putih tanpa gula). Parameter yang diperiksa paling sedikit meliputi kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida. Berikut ini pedoman profil lemak darah menurut US National Cholesterol Education Program (NCEP) hasil revisi tahun 2001 (Kusuma, 2008).

Kolesterol (mg/dl)

  • Sehat / normal : kadar kolesterol < 200
  • Mengkhawatirkan / batas tinggi : kadar kolesterol 200-239
  • Buruk / tinggi : kadar kolesterol ≥ 240

Kolesterol LDL / kolesterol jahat (mg/dl)

  • Optimal : < 100
  • Di atas optimal : 100-129
  • Mengkhawatirkan / batas tinggi : 130-159
  • Buruk / tinggi : 160-189
  • Sangat buruk / sangat tinggi : ≥ 190

Kolesterol HDL / kolesterol baik (mg/dl)

  • Buruk / rendah : < 40
  • Mengkhawatirkan : 41-59
  • Diharapkan / tinggi : ≥ 60

Kadar trigliserida (mg/dl)

  • Sehat / normal : <150
  • Ambang tinggi : 150-199
  • Buruk / tinggi : 200-499
  • Sangat buruk / sangat tinggi : ≥ 500

Jika mampu mengendalikan kadar kolesterol total dibawah 200 mg/dl maka proses arteriosklerosis akan terhambat. Selain itu, kadar kolesterol LDL yang melebihi 160 mg/dl dapat meningkatkan resiko terjadinya arteriosklerosis 2,5 kali lipat. Sebaliknya, penurunan kadar LDL menyebabkan berkurangnya resiko penyakit jantung hingga lebih dari 10 tahun (Kusuma, 2008).

Orang-orang yang mempunyai kadar kolesterol total 200-240 mg/dl memiliki ancaman penyakit jantung koroner dua kali lebih besar dibandingkan dengan kadar dibawah 200 mg/dl. Ancaman ini meningkat empat kali lebih besar jika kadar kolesterol mencapai 300 mg/dl. Kadar 200-240 mg/dl banyak disebabkan salah pola makan yang berkepanjangan. Keadaan ideal kadar kolesterol total darah dalam tubuh sebaiknya memang selalu berada dibawah 200mg/dl (Kusuma, 2008).

  1. Subroto MA, 2008. Real food true health. Edisi pertama, Jakarta : PT Agromediapustaka, h : 89-103.
  2. Kusuma HMHW, 2008. Ramuan herbal penurun kolesterol. Edisi pertama, Jakarta : Pustaka bunda (grup puspa swara), anggota IKAPI, h : 1-25.