DAUN SEBAGAI ORGAN FOTOSINTESIS

Daun Sebagai Organ Fotosintesis

Daun berfungsi sebagai organ utama fotosintesis pada tumbuhan tingkat tinggi. Evolusi daun telah mengembangkan suatu struktur yang akan menahan kekerasan lingkungan nanun juga efektif dalam penyerapan cahaya dan cepat dalam pengambilan C02 untuk fotosintesis. Kebanyakan daun tanaman budidaya mempunyai:

(1) per-mukaan luar yang luas dan datar

(2) lapisan pelindung permukaan atas dan bawah

(3) banyak stomata per satuan luas

(4) permukaan dalam yang luas dan rongga udara yang saling berhubungan

(5) se-jumlah besar kloroplas dalam setiap sel

(6) hubungan yang erat antara ikatan pembuluh dan sel-sel fotosintesis.

Sehelai daun yang ideal untuk pertukaran gas dan penangkapan cahaya hanyalah setebal satu sel, tetapi kekerasan lingkungan alami menuntut beberapa lapisan sel dan pelindung permukaan agar dapat lestari.

Permukaan luar daun yang luas dan datar memungkinkannya menangkap cahaya semaksimal mungkin per satuan volume dan meminimalkan jarak yang harus ditempuh oleh CO2 dari permukaan daun ke kloroplas, yaitu jarak sekitar 0,1 mm pada daun-daun kebanyakan tanaman budidaya. Epidermis bertindak sebagai penghalang pertukaran gas terutama karena sel-sel epidermis tertutup oleh suatu lapisan berlilin yang disebut kutikula. Kutikula dan epidermis keduanya hampir transparan dan dengan mudah memungkinkan cahaya tampak menembus daun. Kutikula mengham-bat pertukaran gas antara daun dan atmosfer; ini penting untuk mencegah kehilangan air yang berlebihan. Sebagian besar pertukaran gas dalam daun terjadi melalui stomata. Pada permukaan daun ter-dapat banyak stomata (12 sampai 281 stomata • mm2), yang memungkinkan terjadinya difusi CO2 secara maksimum ke dalam daun.

Referensi

Franklin P. Gardner, R. Brent Pearce, Roger L. Mitchel “Fisiologi tanaman budidaya”  UI Press, 1991