ART (Atraumatic Restorative Treatment)

ART (Atraumatic Restorative Treatment)

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
ART (Atraumatic Restorative Treatment) , pada awalnya digunakan pada negara yang berkembang, dimana perawatan gigi secara lengkap tidak tersedia. ART merupakan bagian dari intervensi yang meliputi komponen restoratif dan preventif terdiri dari pembersihan kavitas gigi secara manual dengan instrumen tangan dan merestorasinya dengan bahan adhesif yang mampu melepaskan fluorida seperti semen ionomer kaca (SIK).
Semen ionomer kaca (SIK) pertama kali diperkenalkan oleh Wilson dan Kent pada tahun 1971. Semen ionomer kaca (SIK) merupakan material restorasi yang memiliki biokompatibilitas. Terdiri dari bahan yang terbuat dari powder kalsium dan strontium aluminiumsilikat glass sebagai basis yang dikombinasikan dengan polimer asam pada liquidnya. Material ini mampu berikatan secara fisiko kimia dengan jaringan gigi, memiliki koefisien termal sama dengan dentin, dan dapat melepas fluorida. Oleh karena itu SIK dipilih sebagai bahan dalam perawatan ART.
Metode ini dikembangkan karena di Negara berkembang, dimana gigi karies belum mendapat perhatian yang cukup (FDI,1994). Morgan dkk (1992) meneliti pada sekolah menengah pertama di Indonesia dan hasilnya nilai D lebih tinggi dari nilai F pada indeks DMF. Penelitian WHO-ART Team di Zimbabwe pada tahun 1994 dengan menggunakan Fuji IX membuktikan bahwa keberhasilan yang dicapai dalam pemakaian SIK-ART sebagai bahan restorasi adalah sebesar 94,1%.

PEMBAHASAN

I. Definisi SIK-ART
Atraumatic Restorative Treatment (ART) adalah prosedur klinik tanpa menggunakan bur gigi , water spray, atau anastesi. Tindakan berupa eksavasi jaringan jaringan karies gigi secara manual dan restorasi kavitas gigi.
SIK- ART adalah SIK yang digunakan untuk perawatan gigi berupa restorasi tanpa traumatik
Biokompabilitas SIK mengindikasikan bahwa material ini dapat diterima oleh tubuh, sedangkan biomaterial adalah material yang dapat diimplantasikan kedalam tubuh dapat digunakan untuk memperbaiki jaringan yang hilang atau rusak tanpa adanya penyimpangan biologis.
Bahan restorasi SIK diindikasikan untuk ART dikarenakan kemampuan adhesinya dan sifat melepas fluoride sama baiknya seperti mekanisme setting kimiawinya, sehingga perawatan ini dianjurkan untuk daerah-daerah yang kurang memadai infrastrukturnya.
Teknik ini merupakan teknik inovatif, karena cara kerjanya dalam merestorasi suatu tumpatan dapat dilakukan dengan tanpa anastesi dan pengeboran. ART merupakan bagian dari minimal interversi meliputi komponen restoratif dan preventif yang terdiri dari pembersihan kavitas gigi secara manual dengan instrumen tangan dan merestorasinya dengan bahan adhesif yang mampu melepaskan fluoride seperti semenionomer kaca. Teknik ART ini diaplikasikan dengan bahan dan alat yang cocok dengan keadaan biologis gigi manusia. Semen yang mengandung 28% fluoride, dan beraksi baik secara kimia dengan dentin dan enamel pada gigi. Kandungan fluoride yang sesuai dengankebutuhan gigi akan menstimulasi proses remineralisasi
II. Indikasi / Kontra Indikasi Penggunaan SIK-ART
a. Indikasi
1. ART diterapkan pada kavitas yang mencapai dentin dan tanpa kelainan jaringan pulpa.
2. Pelaksanaan SIK-ART dilakukan pada daerah yang dalam keadaan tanpa adanya listrik, pada negara yang sedang berkembang, dan pada masyarakat yang tidak dapat menjangkau mahalnya perawatan gigi
b. Kontraindikasi
1. Pulpa gigi terbuka.
2. Adanya rasa sakit yang lama dan mungkin terjadi inflamasi pulpa.
3. Terdapat kavitas karies yang tersembunyi yang tidak dapat di akses oleh instrumen tangan.

III. Keuntungan dan Kerugian Penggunaan SIK-ART
a. Keuntungan penggunaan SIK-ART
Keunggulan dari bahan SIK-ART antara lain:
1. Mudah didapat dan relative mudah karena menggunakan teknik manual
2. Dapat digunakan ditempat terpencil yang tidak tersdia listrik
3. Dapat meminimalisir penggunaan anastesi local
4. Mengurangi infeksi langsung
5. Adhesi kimia glass ionomer mengurangi pemotongan jaringan gigi untuk retensi bahan restorative
6. Leaching/ pelepasan fluoride dari glass ionomer yang mencegah karies sekunder dan mungkin meremineralisasi dentin yang karies
7. Mengkombinasikan perawatan dan penyembuhan dalam 1 prosedur
8. Mudah direparasi jika terdapat kecacatan
9. Biayanya murah
10. Memudahkan masyarakat yang tidak terjangkau layanan kesehatan .
Karena keunggulan-keunggulan tersebut di atas maka bahan tumpatan semen ionomer kaca banyak digunakan sebagai bahan tumpatan tetap oleh dokter gigi.
Penggunaan semen ionomer kaca dengan sinar juga mulai banyak digunakan. Hal ini akan mempersingkat tindakan perawatan. Karena itu, bahan ini juga direkomendasikan sebagai bahan yang dapat meningkatkan perlekatan amalgam dengan jaringan gigi.
b. Kekurangan SIK
Di samping beberapa keunggulan yang dimiliki, SIK-ART mempunyai kelemahan, antara lain:
1. Belum terdapat restorasi ART yang tahan lama. Sebuah penelitian menunjukkan ART terlama : 3 tahun
2. Teknik yang ditetapkan belum diasuransikan untuk kesehatan gigi dan mulut
3. Penggunaan hand instrument dapat menimbulkan kelelahan
4. Pencampuran manual memungkinkannya tidak sesuai standart

IV. Manipulasi dan Aplikasi SIK-ART
Manipulasi SIK-ART dilakukan dengan cara:
1. Bersihkan permukaan gigi yang akan dirawat menggunakan kapas ber-alkohol, lalu keringkan.
2. Perluas daerah lesi dengan menghilangkan karies menggunakan eskavator
3. Bersihkan cavitas yang telah dibentuk menggunakan kapas beralkohol lagi, dan keringkan
4. Campur glass ionomer sesuai takaran pabrik, lalu masukkan adonan tersebut ke dalam kavitas hingga penuh
5. Tekan menggunakan jari yang memakai glove, kemudian instruksikan pasien untuk menggigit
6. Hilangkan kelebihan material menggunakan carver

V. Aplikasi SIK-ART
ART biasanya digunakan untuk:
a. Filling (1 permukaan) : gigi decidui & permanen
b. Terutama untuk gigi yang rentan karies
c. Treatmen untuk lansia , pasien dengan gangguan physical dan mental, atau pasien yang takut akan rasa sakit yang ditimbulkan pada saat dilakukan restorasi.

PENUTUP
I. Kesimpulan
SIKART dapat menjadi alternatif baru bagi dunia kedokteran gigi. SIK-ART mempunyai trik-trik khusus agar dokter dan pasien terasa nyaman ketika melakukan perawatannya.
Pemakaian hand instruments dan semen ionomer kaca sebagai peralatan dan material utama menyebabkan teknik SIK-ART mudah untuk diaplikasikan. Hand instrument mempunyai keuntungan dapat dilakukan dimana pun tanpa menggunakan peralatan kedokteran gigi elektrik. Sedangkan meterial SIK digunakan karena kekuatann dan keawetannya yang sama atau bahkan lebih dari ketahanan amalgam.Pada dasarnya penggunaan SIK ART dalam dunia kedokteran gigi sangat membantu. Penggunaan SIK ART baik pada perawatan gigi yang rusak akibat karies maupun penyakit-penyakit yang lain. Teknik ini juga aman apabila digunakan pada anak-anak.

DAFTAR PUSTAKA

Annusavice, K. J. 2004. Philips Buku Ajar Ilmu Kedokteran Gigi Edisi 10. EGC: Jakarta
http://yukiicettea.blogspot.com/2010/07/biomaterial-semen-ionomer-kaca.html
Davidovich, E, dkk. 2007. Surface antibacterial properties of glass ionomer cements used in atraumatic restorative treatment. JADA (138) : 1347-1352
Powers, J. M., and Sakaguchi, R. L. 2006. Craig’s Restorative Dental Materials. Mosby Elseiver: St. Louis
MAKALAH BIOMATERIAL
SEMEN IONOMER KACA
ATRAUMATIC RESTORATIVE TREATMENT

Nama Kelompok
Varadita Febri Damayanti 10/298901/KG/08661
Eri Septiana 10/299219/KG/08682
Prima Aretha Sari 10/299274/KG/08687
Ummu Athiyah 10/299327/KG/08694
Mayka Dilistiani 10/299611/KG/08718
Yovita Dini Anindityas Febi 10/304885/KG/08762
Kurnia Sigma Yanti 10/ 302274/KG/08746
BagusManikPanji 10/299189/KG/08679

ILMU KEPERAWATAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2011/2012