Agroindustri Tape

Agroindustri Tape |  Tape adalah sejenis penganan yang dihasilkan dari proses peragian (fermentasi). Tape bisa dibuat dari singkong (ubi kayu) dan hasilnya dinamakan “tape singkong”. Bila dibuat dari ketan hitam maupun ketan putih, hasilnya dinamakan “tape pulut” atau “tape ketan”. Pembuatan tape memerlukan kecermatan dan kebersihan yang tinggi agar singkong atau ketan dapat menjadi lunak karena proses fermentasi yang baik. Ragi adalah bibit jamur yang digunakan untuk membuat tape. Agar pembuatan tape berhasil dengan baik alat-alat dan bahan-bahan harus bersih, terutama dari lemak atau minyak. Alat-alat yang berminyak jika digunakan untuk mengolah pembuatan tape bisa menyebabkan kegagalan fermentasi. Air juga harus bersih. Menggunakan air hujan juga bisa menyebabkan gagal fermentasi (wikipedia, 2006).

Salah satu bentuk makanan yang berasal dari ubi kayu dan merupakan makanan khas tradisional masyarakat Indonesia adalah tape. Tape adalah makanan hasil fermentasi dari bahan dasar karbohidrat cukup tinggi yang dilakukan oleh mikroorganisme, terutama kapang dan ragi. Di dalam proses fermentasi, pati akan diubah oleh kapang dan mikroorganisme ragi pula akan diubah menjadi alkohol. Rasa manis tape juga dipengaruhi oleh kadar gula yang terdapat dlam tape tersebut. Tetapi sering juga rasanya menjadi masam. Hal ini disebabkan oleh sejenis bakteri yang ada dalam proses pembuatannya kurang teliti dan steril. Misalnya, penambahan ragi yang berlebihan dan penutupan pada saat fermentasi sedang berlangsung serta waktu fermentasi yang terlalu lama. Mutu dari ragi juga ikut mempengaruhi proses pembuatannya. Bila ragi bermutu baik, maka tape yang dihasilkan akan baik .(Lingga dalam Mujiyanti, 2005).

Wikipedia.2006. Cara Pembuatan Tape. www. Wikipedia.com/tape.  wikipedia     [ 08 november 2006]

Mujiyanti, Dwi D. 2005. Kontribusi Agroindustri Tape Terhadap Perekonomian Kabupaten Bondowoso. Skripsi. Departemen Pendidikan Nasional Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jember, Jember.