3 METODE PENETAPAN HARGA BBM DI INDONESIA

Konsep penetapan harga BBM di Indonesia secara umum terdiri dari 3 Metode, yaitu:
a.   Border Price ( Pembatasan Harga )
      Penetapan harga metode Border Price mengacu pada penetapan harga eks kilang minyak Singapura. Penetapan harga ini diasumsikan berlaku pada harga yang kompetitif. Dengan asumsi tersebut harga BBM dari kilang Singapura menggunakan harga yang sudah dipublikasikan secara rutin. Harga itu kemudian ditambah komponen biaya seperti transportasi, pajak, subsidi, dan sebagainya. Semua ini menjadi harga jual BBM di Indonesia.
b.   Harga Pokok Penjualan (HPP) BBM
      Sistematika perhitungan harga BBM di Indonesia pertama kali dimulai dengan mencari HPP produksi BBM dalam satuan rupiah perliter. Dalam konsep ekonomi mikro, perhitungan itu merupakan nilai biaya rata-rata (average cost) produksi BBM. HPP dihitung dengan mengurangi pendapatan dari penjualan BBM dalam negeri. Setelah itu dikurangi biaya-biaya kemudian dibagi dengan besarnya volume BBM
      Sisi biaya dikelompokkan dalam biaya pengadaan minyak mentah dan produk yang merupakan biaya dominan struktur biaya BBM yang terdiri atas pembelian minyak mentah, impor minyak mentah, impor BBM, perubahan persediaan dan nilai non-BBM. Sedangkan biaya-biaya operasi terdiri atas biaya-biaya pengelolaan, biaya distribusi, biaya angkutan laut, biaya umum dan administrasi, biaya bunga dan biaya penyusutan.
c.   Harga Pemerintah
            Harga BBM berdasarkan ketetapan pemerintah adalah harga yang ditetapkan dan diberlakukan oleh pemerintah untuk konsumsi nasional. Pelaksana utama penetapan harga BBM adalah pertamina, pemerintah dan konsumen/masyarakat. Jika harga yang ditetapkan oleh pemerintah ternyata lebih kecil dari HPP yang ditetapkan pertamina, maka pemerintah memberikan subsidi kepada pertamina untuk menutupi harga tersebut.
            Penetapan harga BBM secara berkala menjaga agar harga BBM tetap dekat dengan harga riil dan berfungsi mendekatkan harga BBM nasional dengan harga BBM di pasar. Dalam perspektif jangka panjang fungsi itu dapat mengurangi secara bertahap subsidi BBM yang selama ini selalu dilakukan pemerintah. Konsep harga BBM berkala pada dasarnya sama dengan penetapan tarif listrik secara berkala. Jika dalam waktu tertentu harus terjadi penyesuaian terhadap harga riil BBM, kenaikan harga dapat dihapuskan secara berkala.